Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu World App yang Dihentikan Operasionalnya oleh OJK?

Kantor Worldcoin di Jalan Rawalumbu di Bekasi/ IDN Times Dini Suciatiningrum i
Intinya sih...
  • Pemerintah dan OJK membekukan operasi World App karena belum memiliki izin resmi dan berisiko bagi pengguna
  • World App menawarkan uang kepada pengguna yang mendaftarkan retinanya untuk mendapatkan World ID
  • TFH, perusahaan di balik World App, telah meraih 26 juta lebih pengguna dengan fitur seperti dompet kripto Worldcoin dan Orb untuk verifikasi biometrik

Jakarta, IDN Times - World App tengah menjadi topik pembicaraan hangat di Indonesia. Hal itu tidak terlepas dari keputusan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membekukan operasi aplikasi tersebut untuk sementara waktu lantaran belum memiliki izin dan berisiko bagi para penggunanya.

Satu hal yang membuat World App tiba-tiba jadi primadona di Indonesia adalah karena menjanjikan penggunanya sejumlah uang asalkan mau mendaftarkan retinanya.

Merespons hal ini, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan World App saat ini belum memiliki izin operasional dan berisiko. Oleh karena itu, kegiatannya akan dihentikan sementara.

"Karena berisiko dan izin operasinya belum jelas dari institusi mana, maka kami bekerja sama dengan kepolisian minta mereka hentikan dulu kegiatannya," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (3/5/2025).

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) membekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) layanan Worldcoin dan WorldID.

Selanjutnya, Kemkomdigi akan segera memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara untuk memberikan klarifikasi atas dugaan pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, menjelaskan langkah ini diambil menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan layanan Worldcoin dan WorldID.

"Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat. Kami juga akan memanggil PT Terang Bulan Abadi untuk klarifikasi resmi dalam waktu dekat," tegas Alexander Sabar di Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2025).

Berikut ini informasi lengkap tentang apa itu World App dan bagaimana operasi bisnisnya secara global.

1. Apa itu World App?

Alex Blania, CEO World App (IDN Times/Uni Lubis)

World merupakan aplikasi yang dibentuk oleh Tools for Humanity (TFH). Ada sejumlah fitur yang tersedia dalam apikasi ini, yakni dompet kripto Worldcoin, World ID, dan World App.

World App didirikan oleh Alex Blania dan Sam Altman pada Juli 2023 lalu. Dalam situs resminya, kedua pendiri tersebut mengungkapkan, World diawali Worldcoin yang didirikan dengan ambisi menciptakan identitas dan jaringan keuangan baru yang dimiliki oleh semua orang.

Mereka yakin Worldcoin dapat meningkatkan peluang ekonomi secara drastis, meningkatkan solusi andal untuk membedakan manusia dari AI secara online sembari menjaga privasi, memungkinkan proses demokrasi global, dan pada akhirnya menunjukkan jalur potensial menuju UBI yang didanai AI.

"Worldcoin terdiri atas identitas digital yang melindungi privasi (World ID) dan jika undang-undang mengizinkan, mata uang digital (WLD) dapat diterima. Kami berharap, jika aturannya kurang jelas seperti di AS, maka ada langkah-langkah yang bisa diambil segera sehingga lebih banyak orang dapat memperoleh manfaat dari keduanya," kata Alex dan Sam, dikutip Minggu (4/5/2025).

2. Cara kerja World App

Warga datangi kantor Orb World App di Bekasi, Minggu (4/5/2025)/IDN Times Dini Suciatiningrum

World App yang diklaim sebagai dompet kompatibel dengan protokol kini bisa diunduh oleh masyarakat lewat Play Store maupun AppStore. Setelah mengunduhnya, kamu bisa menemukan Orb di dekatmu dan mendaftar untuk mendapatkan World ID.

Lantas, apa itu Orb? Orb merupakan perangkat verifikasi biometrik untuk bisa mendapatkan World ID. Di Indonesia, ada sejumlah kantor layanan verifikasi Orb dan di antaranya ada di Jalan Juanda dan Jalan Siliwangi, Bekasi, Jawa Barat.

The Orb ini sifatnya sumber terbuka (open source). Setiap perangkat Orb dilengkapi dengan kunci rahasia untuk menjamin keamanan data pribadi. Orb menggunakan chip Jetson, produk terbaru NVDIA. Pengguna melakukan scan lensa mata untuk mendapatkan World ID, yang disimpan di telepon seluler pintarnya.

Saat meluncurkan sistem verifikasi digital ini di Indonesia, TFH mengklaim produknya mampu menyediakan cara yang aman dan anonim bagi individu untuk membuktikan mereka manusia, bukan bot mesin di dunia yang kian dikendalikan oleh AI.

Namun, kedua kantor verifikasi World ID tersebut saat ini terpantau tutup menyusul penghentian operasi yang dilakukan OJK dan Kemkomdigi.

Tawaran uang jadi alasan banyak orang mau mendaftarkan diri untuk mendapatkan World ID. Jika mendaftarkan diri maka kamu bisa mendapatkan token WLD. Mengutip Biometric Update, pada Desember 2024, orang yang mendaftarkan diri di World App akan menerima sekitar 25,83 WLD atau setara 91 dolar AS (Rp1,5 juta). Namun, jika retina pengguna dipindai menggunakan Orb maka World akan memberikan hingga dua kali lipatnya.

Angka tersebut kemudian berubah-ubah sejak WLD pertama kali diluncurkan sehingga belum ada informasi pasti mengenai besaran uang yang ditawarkan World bagi pengguna yang mendaftarkan diri.

3. World App klaim dapat 26 juta pengguna

Alex Blania dan Sam Altman, pendiri World App (IDN Times/Uni Lubis)

Dibangun persis sebelum pandemik COVID-19, tepatnya 2019, Tools for Humanity (TFH) terus mengepakkan sayapnya. Lewat aplikasi World App, kedua pendiri, yakni Alex Blania yang menjabat sebagai kepala eksekutif dan Sam Altman sebagai ketua, telah meraih 26 juta lebih pengguna World App.

Sebanyak 12 juta lebih pengguna terverifikasi World App, pengguna tersebar di 160-an negara dengan World ID, 1.500 Orbs aktif, 339 jutaan transaksi dompet elektronik lewat World App dan 530 jutaan distribusi token Worldcoin. Alex adalah pendiri Worldcoin, sebuah produk kripto, sementara Sam Altman pendiri OpenAI yang mengguncang dunia kecerdasan buatan generative lewat ChatGPT.

Tools for Humanity adalah perusahaan teknologi yang dibangun untuk manusia di era AI. Laman TFH menyebutkan, mereka mempekerjakan 400 orang developer, ilmuwan, insinyur, desainer, orang kreatif, ekonomis dan banyak fungsi profesi yang intinya, orang-orang yang optimistis akan masa depan. TFH memiliki kantor pusat di San Francisco, California, AS dan Munich, Jerman.

Pada 30 April 2025, mereka menggelar acara "At Last", sebuah acara yang disiarkan secara langsung dari San Francisco. Para undangan, termasuk IDN Times, mendapatkan informasi mutakhir tentang pilar-pilar World App: Worldcoin, World ID dan World App, langsung dari dua pendiri, yakni Alex Blania dan Sam Altman. Mereka dan sejumlah top eksekutif TFH akan menyampaikan rencana masa depan World Network, terobosan teknologi yang menghubungkan identitas digital manusia, inklusi keuangan dan kecerdasan buatan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Septi Riyani Maulida
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us