Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Akan Batalkan Aturan Bahan Bakar Era Biden

Bendera AS (unsplash.com/Ben White)
Intinya sih...
  • Pemerintah Trump membatalkan aturan efisiensi bahan bakar Biden yang dianggap melampaui kewenangan hukum NHTSA.
  • Langkah ini dipandang sebagai pembalikan kebijakan hijau era Biden yang mendorong penggunaan kendaraan listrik.
  • NHTSA menetapkan standar baru untuk efisiensi bahan bakar, namun dianggap memaksakan teknologi tertentu dan memberatkan industri otomotif.

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Donald Trump akan membatalkan aturan efisiensi bahan bakar yang diterbitkan pada masa Presiden Joe Biden. Aturan itu dinilai melampaui kewenangan hukum National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).

Langkah ini dipandang sebagai bagian dari pembalikan kebijakan hijau era Biden yang mendorong penggunaan kendaraan listrik (EV). Pemerintah baru menganggap aturan tersebut memberatkan industri otomotif dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Menurut laporan Reuters, keputusan ini diumumkan pada Senin (19/5/2025) dan langsung memicu perdebatan mengenai arah kebijakan energi dan lingkungan Amerika Serikat (AS) ke depan.

1. Latar belakang aturan Biden

Pada Juni 2024, NHTSA menetapkan standar Corporate Average Fuel Economy (CAFE) baru yang menaikkan rata-rata efisiensi bahan bakar kendaraan ringan menjadi 50,4 mil per galon pada 2031. Kebijakan ini mencakup kendaraan listrik sebagai bagian dari perhitungan kredit efisiensi untuk membantu produsen mencapai target.

“Kami menilai NHTSA telah melampaui mandat hukumnya dengan secara tidak langsung mewajibkan produksi EV dan mengabaikan mesin pembakaran internal,” ujar seorang anggota parlemen Republik, dikutip Reuters.

Sebanyak 120 anggota Partai Republik juga mendesak peninjauan ulang aturan tersebut karena dianggap memaksakan teknologi tertentu.

Pemerintahan Biden merancang kebijakan ini untuk menghemat 64 miliar galon bahan bakar dan memangkas emisi karbon hingga 659 juta metrik ton. Namun, efektivitasnya kini dipertanyakan karena dinilai menekan produsen otomotif.

2. Langkah pemerintahan Trump

Pada Selasa (28/1/2025), Menteri Transportasi Sean Duffy menandatangani perintah untuk mencabut aturan efisiensi bahan bakar era Biden. Ia juga memerintahkan NHTSA menyusun aturan baru yang lebih seimbang dan tidak membebani produsen otomotif.

“Standar saat ini terlalu agresif dan membatasi pilihan konsumen terhadap kendaraan terjangkau,” kata Duffy, dikutip dari ABC News. Duffy menegaskan pencabutan ini sejalan dengan janji kampanye Trump untuk menghapus mandat EV.

Pemerintah juga berencana mencabut hak hukum California untuk melarang penjualan kendaraan berbahan bakar bensin mulai 2035. Langkah ini akan disusul dengan peninjauan aturan emisi kendaraan oleh Environmental Protection Agency (EPA).

3. Dampak dan kontroversi

Kebijakan baru ini diperkirakan menurunkan biaya kepatuhan industri, namun juga dapat memperlambat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan. Dampaknya terhadap target pengurangan emisi AS menjadi sorotan.

“Keputusan ini mengorbankan masa depan lingkungan demi keuntungan jangka pendek industri,” kata seorang aktivis lingkungan, dilansir Bloomberg. Ia menilai pemerintah lebih berpihak pada industri dibandingkan upaya menanggulangi krisis iklim.

Sejumlah legislator Partai Republik juga mengusulkan penghapusan insentif pajak untuk EV dan pencabutan penuh aturan efisiensi bahan bakar. Hal ini memperkuat sinyal perubahan haluan kebijakan energi nasional di bawah pemerintahan Trump.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us