Australia Buka Perbatasan Internasional Demi Pulihkan Ekonomi

Dalam pernyataan yang dikirimkan Kedutaan Besar Australia di Indonesia itu, Morrison mengatakan seiring dengan perubahan ini, Australia akan memastikan untuk tetap melindungi kesehatan warganya.

“Perubahan ini akan memastikan kami melindungi kesehatan warga Australia, sementara kami terus mengamankan pemulihan ekonomi kami,” katanya.

Morrison juga menyatakan bahwa sistem kesehatan Australia telah menunjukkan ketahanannya selama pandemik COVID-19, termasuk melalui gelombang Omicron baru-baru ini. Oleh karenanya, dengan membaiknya kondisi kesehatan, termasuk penurunan 23 persen angka rawat inap karena COVID baru-baru ini, Komite Keamanan Nasional Kabinet hari ini menyetujui bahwa Australia telah siap untuk selanjutnya kembali membuka perbatasan internasionalnya secara bertahap.

“Pemegang visa yang belum sepenuhnya divaksinasi akan tetap membutuhkan pengecualian perjalanan yang sah untuk memasuki Australia, serta akan mengikuti persyaratan karantina negara bagian dan wilayah,” ujarnya.

Morrison mengatakan pengumuman hari ini akan memberikan kepastian bagi industri pariwisata vital negara tersebut, dan memungkinkan industri tersebut untuk mulai merencanakan, merekrut, dan mempersiapkan pembukaan kembali.

Menurut Morrison, pada 2018-2019, pariwisata menghasilkan lebih dari 60 miliar dolar Australia bagi ekonomi Negeri Kanguru, dengan lebih dari 660 ribu pekerjaan bergantung pada industri ini.

Sejak Pemerintah Morrison memulai pembukaan kembali perbatasan internasional Australia pada 1 November 2021, negara itu telah mencatat sebanyak hampir 580 ribu kedatangan ke Australia.

“Termasuk untuk kembali berkumpul dengan orang-orang terkasih, bekerja atau belajar,” katanya.

“Pemerintah Federasi terus bekerja dengan Pemerintah Negara Bagian dan Wilayah untuk memulai kembali industri pelayaran dengan aman, dan menantikan pengumuman lebih lanjut tentang hal ini pada waktunya,” tambah Morrison.