Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Awal Tahun, Harga Emas Antam Naik Rp9 Ribu

Ilustrasi emas batangan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Intinya sih...
  • Harga emas naik Rp9 ribu menjadi Rp1,524 juta per gram.
  • Harga buyback Antam juga naik menjadi Rp1,374 juta per gram.
  • Harga emas batangan Antam dalam pecahan lain bervariasi, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.

 Jakarta, IDN Times - Pergerakan emas di awal tahun 2025 mengalami kenaikan. Terpantau dari situs logam mulia pada Kamis (2/1/2024), harga emas naik Rp9 ribu menjadi Rp1,524 juta per gram. 

Sedangkan harga buyback juga mengalami kenaikan dengan nominal yang sama, sehingga dibanderol Rp1,374 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.

1. Daftar rincian harga emas per gram

Berikut harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp812 ribu
  • Harga emas 1 gram: Rp1,524 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,988 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp4,457 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp7,395 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp14,735 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp36,712 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp73,345 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp146,612 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp366,26 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp732,32 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,46 miliar. 
  •  

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

2. Instrumen investasi memiliki risiko berbeda

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu.

Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us