Bahas MBG di Vatikan, Arsjad: Akses Nutrisi Hak Dasar Anak-Anak
- Arsjad Rasjid, Co-founder 5P Global Movement, berbicara dalam World Leaders Summit on Children’s Rights 2025 di Vatikan.
- Indonesia memiliki program untuk memastikan akses nutrisi layak bagi anak-anak sebagai hak dasar mereka, inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
- Arsjad menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada anak-anak dan mengajak dunia untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi mereka.
Jakarta, IDN Times - Pengusaha Arsjad Rasjid sekaligus Co-founder 5P Global Movement menjadi pembicara dalam forum World Leaders Summit on Children’s Rights 2025 yang digelar di Istana Apostolik, Vatikan pada 2-3 Februari 2025 kemarin.
Dalam forum tersebut, Arsjad mengatakan Indonesia memiliki program untuk memenuhi hak dasar bagi anak-anak, yakni pemenuhan akses nutrisi yang layak.
“Inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang memastikan memastikan anak-anak mendapatkan akses nutrisi yang layak sebagai hak dasar mereka,” kata Arsjad dikutip Rabu, (5/2/2025).
1. Anak-anak kelompok rentan
Dalam pidatonya, Arsjad menekankan bahwa anak-anak adalah sumber kebahagiaan dan simbol cinta tetapi juga kelompok paling rentan. Sayangnya, mereka kini semakin menjadi korban dan kehilangan hak dasar untuk hidup bahagia dan aman.
Arsjad menyoroti pentingnya kebijakan yang selalu berpihak pada anak-anak, dan mengajak para pemimpin dunia untuk bertanya. "Apakah keputusan ini akan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka?" ujar Arsjad.
2. Anak-anak punya hak dapat lingkungan yang lebih baik
Sebagai pendiri 5P Global Movement, Arsjad mengajak dunia untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak.
Menurut Arsjad, Pancasila dapat menjadi model kebijakan internasional dalam perlindungan anak.
3. Pidato Paus Fransiskus tutup World Leaders Summit on Children's Rights 2025
World Leaders Summit on Children's Rights 2025 ditutup dengan pidato Paus Fransiskus yang menyerukan persatuan global dalam memperjuangkan hak anak dan membangun dunia yang lebih adil bagi generasi mendatang. Dia mengatakan forum yang digelar di Istana Apostolik tersebut merupakan sebuah proposal untuk menyerukan perlindungan hak-hak anak.
“Hari ini aula Istana Apostolik telah menjadi observatorium terbuka tentang realitas masa kanak-kanak seluruh dunia, masa kanak-kanak yang sering terluka, dieksploitasi, dan ditolak,” kata Paus Fransiskus.
Para pemimpin dunia hadir dalam forum tersebut, seperti Ratu Rania dari Yordania; Wakil Perdana Menteri Italia, Antonio Tajani; Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri; mantan Perdana Menteri Italia, Mario Draghi; Presiden FIFA, Gianni Infantino; serta pemenang nobel perdamaian, Kailash Satyarthi.
