Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bakal Jadi Bos BUMN, Ahok Diprediksi Tak Akan Masuk Sektor Perbankan

IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Basuki Tjahja Purnama alias Ahok diprediksi tidak akan menduduki jabatan sebagai petinggi BUMN di sektor perbankan. Direktur Riset dari Center for Reform on Economics (Core) Indonesia Pitter Abdullah mengatakan alasannya, ada sejumlah persyaratan di sektor tersebut yang perlu dipenuhi.

"Yang jelas bukan bank, karena bank ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, harus ada sertifikasi, test and proper di OJK, itu gak mungkin dia bisa tembus semudah itu," katanya saat dihubungi oleh IDN Times, Rabu (13/11).

1. Ahok belum punya sertifikasi manajemen risiko

(Ahok pada saat pelantikan Presiden Jokowi, 2019) IDN Times / Irfan Fathurohman

Ia menjelaskan, setiap calon direksi perbankan harus memiliki sertifikasi manajemen risiko. Sementara itu, Ahok belum memiliki sertifikasi tersebut. "Ada sertifikasi berapa level itu untuk menjadi direkturnya, sedangkan Ahok gak punya," ucapnya.

Menurutnya, Ahok berpotensi akan menduduki posisi sebagai dirut sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

2. Layakkah Ahok jadi Dirut BUMN?

Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). ANTARA FOTO/Moch Asim

Selanjutnya, ia mengatakan Ahok belum layak untuk menjabat sebagai petinggi BUMN, karena latar belakang Ahok lebih banyak di lembaga pemerintah dan pengusaha.

"Ahok itu pengusaha, dia cocoknya di lembaga pemerintah, ini pandangan saya. Dia ada jiwa pemimpinnya, ada kelebihan pemimpinnya, tapi tidak semua pemimpin cocok memimpin perusahaan," tuturnya.

Namun, ia berharap jika Ahok benar menduduki posisi sebagai Dirut BUMN, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan ditempatkan di perusahaan yang memiliki kinerja keuangan kurang baik.

"Saya berharap sih di Karakatau Steel, tapi kalau di Pertamina boleh juga, melawan mafia," ucapnya.

3. Ada empat posisi dirut kosong

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Hingga saat ini, terdapat empat kursi Dirut BUMN yang kosong diantaranya PT PLN (Persero), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selain mencari Direktur Utama (Dirut) untuk mengisi keempat kursi kosong tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir juga dikabarkan sedang mencari nama untuk menggantikan posisi Dirut PT Pertamina (Persero).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Auriga Agustina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us