Bank Jakarta Ungkap Alasan Bentuk KUB dengan Bank Maluku Malut

- Hasil baik due diligence Bank Jakarta terkait Bank Maluku Malut, dengan presentase saham 7 persen.
- Bank Jakarta belum akan membentuk KUB lagi dengan bank lain selain Bank Maluku Malut dalam waktu dekat.
- Pembentukan KUB antara Bank DKI dan Bank Maluku Malut merupakan bagian dari persiapan IPO Bank DKI.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H Widodo menjelaskan alasan di balik pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) dengan PT Bank Maluku Malut.
Menurut Agus, Maluku dan Maluku Utara punya potensi perekonomian sangat besar lantaran mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia.
"Potensinya saja coba lihat, Ibu Gubernur (Malut) aja ngomong pertumbuhan (ekonomi) di Malut itu 34 persen, tertinggi di Indonesia," kata Agus kepada awak media, di Jakarta, dikutip Senin (23/6/2025).
1. Hasil baik due diligence yang dilakukan Bank Jakarta

Selain itu, Agus mengakui pihaknya memperoleh hasil due diligence yang apik terkait Bank Maluku Malut.
Dengan demikian, Agus menegaskan masuknya Bank Jakarta menjadi pengendali saham kedua Bank Maluku Malut dengan presentase 7 persen bukan asal dan tanpa pertimbangan.
"Bank Maluku Malut itu kita gak asal masuk ya. Kita melakukan due diligence dulu. Financial due diligence, legal due diligence, masuk semua dan itu dilakukan oleh konsultan yang punya reputasi lah, terpercaya, kredibel gitu kan dan hasilnya memang bagus. Hasil due diligence-nya bagus," tutur dia.
2. Bank Jakarta belum akan bentuk KUB lagi dengan bank daerah lain

Selain itu, Agus memastikan Bank Jakarta belum akan dalam waktu dekat membentuk KUB lagi dengan bank lain selain Bank Maluku Malut.
"Saya kira sementara itu dulu," kata dia.
3. Bagian dari persiapan IPO

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menghadiri penandatanganan perjanjian penyertaan modal dan perjanjian pemegang saham dalam rangka pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) antara PT Bank DKI dan PT Bank Maluku Malut di Balairung, Balai Kota Jakarta, Kamis (5/6).
Pramono menyambut baik kerja sama di sektor perbankan ini. Ia menyebut, momentum tersebut sangat tepat, mengingat Bank DKI tengah berada dalam proses transformasi menjadi lembaga keuangan yang mampu meningkatkan penetrasi ekonomi dan naik kelas.
“Pembentukan KUB ini juga menjadi bagian dari investment story Bank DKI menuju Initial Public Offering (IPO) dan go public. Sebab, jika sudah go public, saya yakin pengawasnya adalah publik. Saya sudah berbicara dengan Pak Dirut Bank DKI, paling lama satu tahun ke depan sudah harus IPO. Saya yakin itu bisa tercapai,” ujar Pramono.