Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Proyeksi Laju Ekonomi Global Tumbuh 3 Persen

RDG BI Desember (IDN Times/Triyan)
RDG BI Desember (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia memperkirakan ekonomi global tahun ini mampu tumbuh 3 persen, kemudian melambat menjadi 2,8 persen di tahun depan. Meski begitu, ketidakpastian di pasar keuangan global pun dirasakan mulai mereda. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tahun 2023 lebih baik dari perkiraan awal ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspansi pemerintah.

"Sementara itu, ekonomi China melemah seiring dengan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh terbatas," ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG, Kamis (21/12/2023). 

1. Inflasi di AS menurun tapi masih di atas sasaran

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menjelaskan inflasi di negara maju, termasuk Amerika Serikat, cenderung menurun tapi tingkatnya masih di atas sasaran. Suku bunga kebijakan moneter, termasuk Fed Fund Rate (FFR), diperkirakan telah mencapai puncaknya namun masih akan bertahan tinggi dalam waktu yang lama (high for longer).

Demikian pula yield obligasi pemerintah negara maju, termasuk US Treasury, diperkirakan dalam kecenderungan menurun tetapi tingkatnya masih akan tinggi sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia) terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintah.

2. Kejelasan arah moneter dorong meredanya ketidakpastian pasar keuangan global

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Kejelasan arah kebijakan moneter di negara maju pun meredakan ketidakpastian pasar keuangan global. Sehubungan dengan itu, aliran modal asing pun mulai kembali masuk dan menurunkan tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market, termasuk Indonesia.

"Ke depan, sejumlah risiko dapat kembali meningkatkan ketidakpastian perekonomian dunia, di antaranya masih berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di sejumlah negara termasuk China serta masih tingginya suku bunga kebijakan moneter dan yield obligasi di negara maju," imbuh Perry. 

3. Ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,3 persen

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, BI memproyeksi perekonomian Indonesia sepanjang tahun ini akan berada di kisaran 4,5 hingga 5,3 persen (yoy) yang akan di dorong konsumsi rumah tangga dan investasi tetap tumbuh sejalan dengan keyakinan masyarakat dan berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

Perkembangan ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator utama hingga bulan Desember 2023, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur.

"Sementara itu, kinerja ekspor cenderung lebih baik, seiring dengan peningkatan permintaan beberapa mitra dagang utama, seperti AS dan India. Berdasarkan Lapangan Usaha (LU), kinerja perekonomian terutama didorong oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, serta Konstruksi," ungkap Perry. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
Anata Siregar
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us