CEO JP Morgan: Perang Dagang Ancam Ekonomi, Resesi Intai AS dan Dunia

- CEO JPMorgan, Jamie Dimon, peringatkan dampak buruk tarif Trump terhadap ekonomi global.
- Peningkatan tarif dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu resesi dalam 12-18 bulan.
Jakarta, IDN Times - CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan perang dagang yang dipicu kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dapat membawa dampak serius bagi ekonomi global. Dalam pidatonya di sebuah forum bisnis di New York, ia menyebut potensi resesi kini semakin nyata akibat ketegangan perdagangan yang meningkat.
Peringatan ini disampaikan Dimon usai AS memberlakukan tarif baru, termasuk 25 persen pada mobil impor, yang memicu respons keras dari Kanada dan Jepang pada pekan ini. Ia menyoroti gangguan rantai pasok dan kenaikan harga barang akan menjadi beban berat bagi konsumen dan dunia usaha, memperburuk ketidakpastian ekonomi.
1. Perang dagang picu ketidakstabilan
Dimon menegaskan, peningkatan tarif, seperti yang diterapkan AS terhadap mitra dagang utamanya, berisiko mengguncang stabilitas ekonomi dunia. Ia menyebut perang dagang dapat memperlambat pertumbuhan global, yang saat ini sudah tertekan oleh inflasi dan suku bunga tinggi.
“Kita sedang bermain dengan api,” kata Dimon dalam wawancara dengan CNBC Internasional.
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan besar, termasuk klien JPMorgan kini mulai menunda investasi karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan proteksionisme Trump.
2. Resesi jadi ancaman nyata
Menurut Dimon, kombinasi tarif tinggi dan balasan dari negara lain dapat mendorong AS dan dunia menuju resesi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Ia memprediksi kenaikan biaya produksi akan memicu inflasi lebih lanjut, sementara daya beli konsumen terus tergerus.
Data menunjukkan pasar saham AS sempat turun tajam, mencerminkan kekhawatiran investor.
“Jika ini berlanjut, kita bisa melihat kontraksi ekonomi yang signifikan,” ujar Dimon, menekankan urgensi mencari solusi diplomatik, dikutip dari The Guardian.
3. Seruan untuk dialog global
Dimon mendesak pemerintah AS dan negara-negara terdampak untuk segera duduk bersama guna meredakan ketegangan. Ia menyarankan agar kebijakan tarif ditinjau ulang demi mencegah kerugian yang lebih luas, terutama bagi sektor perbankan dan industri yang bergantung pada perdagangan lintas batas.
“Kita butuh kerja sama, bukan konfrontasi,” tegas Dimon dalam pidatonya.
Ia berharap para pemimpin dunia dapat mengambil langkah konkret untuk menghindari skenario terburuk yang kini membayangi perekonomian global.