Chatib Basri: Kenaikan Harga Pertamax Picu Migrasi Besar ke Pertalite

Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan RI, Chatib Basri turut menanggapi rencana kenaikan harga Pertamax yang naik mulai 1 April 2022.
Chatib menyampaikan, satu hal yang perlu diantisipasi dari kenaikan harga Pertamax, yakni soal price gap atau disparitas harga antara bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi (Pertalite) dan BBM nonsubsidi alias Pertamax.
"Dengan Pertamax naik ke Rp16 ribu; Pertalite tetap di Rp7.650, maka bisa terjadi migrasi dari Pertamax ke Pertalite. Bisa terjadi over quota dan beban APBN naik tajam. Lebih baik targeted subsidy orang daripada barang," tulis Chatib di akun Twitter pribadinya, Kamis (31/3/2022).
1. Beban untuk Pertalite semakin besar

Cuitan Chatib diamini oleh pengamat ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira.
Menurut dia, beban Pertalite akan semakin besar seiring dengan kenaikan harga Pertamax. PT Pertamina (Persero) pun bakal memperoleh kenaikan pendapatan semu di balik kenaikan harga Pertamax yang dibarengi dengan tetapnya harga Pertalite.
"Ya memang ibarat masuk kantong kanan keluar kantong kiri artinya seakan-akan Pertamina mendapatkan kenaikan pendapatan karena Pertamax-nya naik padahal beban untuk Pertalite-nya semakin besar," kata Bhima kepada IDN Times.
2. Pertalite akan menjadi langka

Imbasnya, sambung Bhima, Pertalite bisa menjadi langka lantaran masyarakat yang menggunakan Pertamax beralih ke Pertalite dengan harga jauh lebih murah.
"Kalau disparitas harganya terlalu jauh antara Pertalite Rp7.650 dengan Pertamax yang mungkin bisa Rp16 ribu maka orang secara rasional akan bermigrasi ke Pertalite dan ini akan mengakibatkan kelangkaan pada Pertalite," tuturnya.
3. Erick Thohir minta maaf kalau harga Pertamax naik

Sebelumnya diberitakan, rencana kenaikan harga Pertamax seolah sudah mendapat restu dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Hal itu terlihat dari permohonan maaf yang disampaikannya kepada publik jika nantinya harga Pertamax bakal mengalami kenaikan.
"Pemerintah sudah putuskan. Pertalite jadi subsidi, Pertamax tidak. Jadi kalau Pertamax naik mohon maaf," kata Erick, dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang ditayangkan di YouTube, Rabu (30/3/2022).