Mengenal Yield dan Jenis-Jenisnya dalam Dunia Investasi

Ada cara menghitungnya!

Pernahkah kamu mendengar istilah yield? Yield atau imbal hasil sering disebut dalam dunia investasi. Istilah ini sendiri merujuk pada keuntungan yang didapatkan dari melakukan investasi untuk jangka waktu tertentu. 

Yield sendiri memiliki beberapa jenis. Mengetahui jenis-jenis yield ini tentunya akan membantu kamu dalam melakukan investasi. Penasaran dengan pengertian yield dan jenis-jenisnya? Simak selengkapnya di sini, ya!

Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging

1. Pengertian yield

Mengenal Yield dan Jenis-Jenisnya dalam Dunia Investasiilustrasi pergerakan saham (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, yield adalah tingkat bunga yang dihasilkan dari kegiatan investasi. Besaran bunga yang didapat ini disesuaikan oleh pasar dan berdasarkan harga pasar investasi yang sedang berlaku. 

Yield sendiri dinyatakan dengan menggunakan besaran persentase dan tidak menunjukkan nominal rupiahnya. Dalam praktiknya, jika nilai yield suatu perusahaan rendah, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk tidak berinvestasi pada perusahaan tersebut. 

Baca Juga: 5 Jenis Dividen yang Wajib Diketahui Investor Pemula

2. Jenis-jenis yield

Mengenal Yield dan Jenis-Jenisnya dalam Dunia InvestasiIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Ada 5 jenis yield yang bisa kamu ketahui. Kelimanya dibedakan berdasarkan perhitungan yang diambil. Berikut penjelasan mengenai kelimanya. 

1. Current Yield

Seperti namanya, yield ini merupakan nilai obligasi suatu instrumen investasi per harga sahamnya secara on-time. Perhitungan current yield ini juga bisa digunakan untuk melihat nilai valuasi saham suatu perusahaan saat ini. 

Berikut rumus perhitungannya:

Current yield = (Nilai obligasi x persentase pertumbuhan tahunan) / Harga saham saat ini x 100 persen)

2. Yield to Call

Yield to Call merupakan tingkat yield yang terjadi saat penerbit menarik kembali surat obligasi dari semua pemilik sahamnya. Hal ini dapat terjadi hanya pada perusahaan dengan saham callable atau bisa ditarik kembali dari investor. 

Rumus Yield to Call:

Yield to Call = [Return + (Nilai obligasi sekarang - Nilai obligasi terakhir) / Tenor sampai calling saham] / [(Nilai obligasi terkahir + Nilai obligasi sekarang) / 2] x 100 persen

3. Dividend Yield

Yield jenis ini merupakan nilai obligasi dari sebuah instrumen investasi yang dihitung dari setiap jumlah keuntungan per lembar sahamnya. Dikatakan bahwa perhitungan ini merupakan perhitungan yang paling sederhana untuk kamu yang ingin membandingkan yield dari suatu perusahaan dengan perusahaan lain. 

Rumus Dividend Yield adalah sebagai berikut:

Dividend Yield = (Nilai 0bligasi / Keuntungan per lembar saham) x 100 persen

4. Yield to Maturity

Perhitungan Yield to Maturity ini memang mirip dengan perhitungan Current Yield. Namun, perhitungan Yield to Maturity akan menghasilkan tingkat yield dalam jangka waktu yang lebih panjang, yaitu saat para investor akan menukarkan obligasinya. 

Dengan kata lain, perhitungan ini bisa kamu lakukan jika ingin mengetahui tingkat yield ideal dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Berikut rumusnya:

Yield to Maturity = [Return + (Nilai obligasi sekarang - Nilai obligasi terakhir) / Tenor obligasi] / [(Nilai obligasi terakhir + Nilai obligasi sekarang) / 2] x 100 persen

5. Yield to Worst

Melalui perhitungan ini, kamu bisa mengetahui tingkat yield terendah yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk dijadikan dasar pengembalian dana kepada investor. Dana tersebut diberikan kepada investor jika terjadi callback saham sebelum tenor jatuh tempo. 

Biasanya kamu bisa menggunakan perhitungan Yield to Worst ini untuk perusahaan yang menyediakan saham dalam jangka waktu di atas 10 tahun. Rumusnya sendiri sangat mudah, yaitu dengan mengambil nilai terendah dari perhitungan Yield to Maturity dan Yield to Call

Itulah penjelasan mengenai yield atau imbal hasil yang sering ditemui dalam dunia investasi. Sekarang kamu tidak perlu bingung lagi dalam menghitung yield ini, ya!

Baca Juga: 8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan
  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya