Daftar 10 Negara Paling Miskin di Dunia, Kondisinya Miris Banget!

Sudan Selatan jadi negara termiskin di dunia dengan GNI per kapita cuma sekitar 455 dolar AS. Sejak merdeka pada 2011, negara ini gak pernah benar-benar lepas dari konflik politik dan perang sipil.

Kondisi ini bikin pembangunan terhambat parah dan ekonomi gak bisa berkembang. Infrastruktur minim banget, bahkan kebutuhan dasar warganya pun sering gak terpenuhi.

Burundi punya GNI per kapita 916 dolar AS dan masih kesulitan keluar dari jerat kemiskinan. Negara ini sangat bergantung pada pertanian subsisten, alias pertanian kecil untuk kebutuhan sehari-hari.

Sayangnya, hasilnya sering gak cukup. Situasi politik yang gak stabil juga bikin ekonomi susah berkembang. Akibatnya, banyak keluarga hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem.

Republik Afrika Tengah mencatat GNI per kapita 1.123 dolar AS. Negara ini sudah lama dilanda konflik bersenjata dan gejolak politik yang berkepanjangan.

Infrastruktur rusak, sistem pendidikan berantakan, dan akses kesehatan sangat terbatas. Meski punya potensi sumber daya alam, situasi politik yang kacau bikin kekayaan itu gak bisa dinikmati rakyatnya.

Dengan GNI per kapita 1.570 dolar AS, Republik Demokratik Kongo termasuk negara paling miskin meski punya sumber daya alam melimpah. Masalah utama ada di tata kelola pemerintahan, korupsi, dan konflik internal.

Warga banyak yang mengalami malnutrisi, minim akses kesehatan, dan hidup di bawah standar layak. Ironis banget mengingat Republik Demokratik Kongo kaya akan mineral berharga seperti kobalt dan berlian.

Mozambik punya GNI per kapita 1.650 dolar AS. Negara ini sering dihantam bencana alam seperti badai tropis dan banjir, yang memperparah kondisi ekonomi.

Infrastruktur belum memadai, sementara mayoritas penduduk masih mengandalkan pertanian sederhana. Gak heran kalau banyak warganya kesulitan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

Dengan GNI per kapita 1.710 dolar AS, Malawi menghadapi masalah serius di sektor pangan. Mayoritas warganya bekerja di bidang pertanian, tapi hasilnya sering gak mencukupi kebutuhan.

Tingkat kemiskinan tinggi, ditambah dengan masalah kesehatan akibat kurangnya gizi. Banyak keluarga yang bahkan kesulitan mengakses air bersih.

Niger punya GNI per kapita 1.730 dolar AS. Letak geografisnya bikin negara ini rentan terhadap dampak perubahan iklim, seperti kekeringan dan kelaparan.

Selain itu, konflik internal juga memperburuk kondisi sosial-ekonomi. Sebagian besar warganya hidup di bawah garis kemiskinan, dengan akses terbatas ke layanan pendidikan maupun kesehatan.

Chad memiliki GNI per kapita 1.860 dolar AS. Walaupun punya cadangan minyak, kekayaan ini gak otomatis bikin rakyat sejahtera.

Infrastruktur yang buruk dan konflik internal jadi penghambat besar. Sebagian besar masyarakat masih hidup dalam kemiskinan ekstrem, dengan akses minim ke air bersih dan listrik.

Dengan GNI per kapita 1.880 dolar AS, Liberia masih berjuang bangkit dari perang saudara panjang yang dulu melanda negara ini.

Pemulihan ekonomi berjalan lambat, ditambah masalah korupsi dan lemahnya tata kelola pemerintahan. Rakyat kecil yang paling merasakan dampaknya karena mereka sulit mengakses layanan dasar.

Madagaskar punya GNI per kapita 1.979 dolar AS. Negara kepulauan ini rentan banget terhadap perubahan iklim, mulai dari kekeringan sampai badai besar.

Ditambah lagi kondisi politik yang sering gak stabil bikin pembangunan ekonomi jadi tersendat. Akibatnya, jutaan orang harus hidup dalam kondisi serba terbatas.

Daftar negara paling miskin di dunia ini menunjukkan kalau masalah kemiskinan gak cuma soal kurangnya uang. Ada faktor politik, konflik, bencana alam, sampai tata kelola negara yang berperan besar. Kamu bisa lihat betapa sulitnya kehidupan sehari-hari warga di sana, bahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Meski kondisinya miris, bukan berarti gak ada harapan. Dengan tata kelola yang lebih baik, bantuan internasional, dan pemanfaatan sumber daya yang tepat, negara-negara ini punya peluang untuk bangkit. Kamu jadi bisa lebih bersyukur atas kondisi di sekitar, sekaligus sadar kalau masih banyak orang di belahan dunia lain yang harus berjuang keras hanya untuk bertahan hidup.