Danantara-BP BUMN Bangun 15 Ribu Huntara Buat Pengungsi Aceh Tamiang
- Lebih dari 1.000 relawan BUMN diterjunkan ke lapangan untuk membantu proses tanggap darurat di Aceh Tamiang.
- Fokus pembangunan huntara di lokasi terdampak seperti BSI Aceh Tamiang, kantor PLN, dan RSUD untuk memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi pengungsi.
- BUMN hadir memberikan bantuan bagi korban bencana di Aceh Tamiang dengan komitmen nyata, termasuk peran vital dari BSI dalam pemulihan.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara bersama BP BUMN, tengah bekerja keras untuk membangun 15 ribu unit hunian sementara (huntara) di Aceh Tamiang.
Inisiatif ini bertujuan memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi pengungsi, terutama anak-anak dan balita yang tidak bisa lagi bertahan di tenda-tenda pengungsian.
"Kami bangun 15 ribu, segera," kata COO Danantara, Dony Oskaria, di Medan dikutip dari keterangan resminya, Selasa (23/12/2025).
1. Lebih dari 1.000 relawan BUMN sudah diterjunkan ke lapangan
Dony baru saja mengunjungi menelusuri Aceh Tamiang, bertemu dengan korban banjir, Bupati setempat, ulama, dan masyarakat setempat. Dalam pertemuan tersebut, Dony menegaskan komitmen BUMN untuk selalu hadir saat masyarakat membutuhkan.
"BUMN adalah milik rakyat Indonesia. Setiap kali rakyat membutuhkan, kehadiran BUMN bukanlah pilihan, melainkan kewajiban," ujar Dony.
Lebih dari 1.000 relawan BUMN telah diterjunkan untuk membantu proses tanggap darurat. Dony menambahkan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait terus dilakukan untuk memastikan bantuan yang disalurkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.
2. Fokus pembangunan huntara di sejumlah titik
Pembangunan huntara di Aceh Tamiang terus digencarkan oleh Danantara Indonesia dan BP BUMN. Fokus utama pembangunan huntara kali ini adalah di lokasi-lokasi yang paling terdampak, seperti halaman BSI Aceh Tamiang, kantor PLN, dan RSUD. Langkah cepat ini dilakukan agar pengungsi yang terus bertahan di tenda segera mendapatkan tempat yang lebih layak.
"Emak-emak di sana, meminta agar huntara lekas sajalah dibangun, karena sudah tidak kuat kena angin malam," kata Dony.
Dony menjelaskan, setelah huntara selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah pembangunan hunian tetap (huntap) untuk memastikan pemulihan yang lebih permanen bagi masyarakat.
3. BUMN hadir di tengah masyarakat Aceh
Dony menegaskan BUMN hadir memberikan bantuan bagi korban bencana di Aceh Tamiang. Meskipun pekerjaan masih jauh dari selesai, Dony memastikan kehadiran BUMN di tengah masyarakat bukan hanya sekedar slogan, tetapi komitmen nyata.
"BUMN ternyata benar-benar hadir, meski kerja masih banyak. Dan, memang PLN misalnya tak hanya menyambungkan jaringan kembali namun juga ikut mwmbersihkan rumah ibadah," ujar Dony.
Tidak hanya itu, BSI (Bank Syariah Indonesia) juga memainkan peran vital dalam pemulihan dengan menjadi posko dan tak henti pula menyalurkan bantuan. Iring-iringan truk Danantara tampak saja melaju di sana. Seorang sopir dari Medan menyebut, hampir tiap hari ke Tamiang dan tergugah atas apa yang dilakukan Dony.
