Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi pesan pada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait belanja pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Srimul mewanti-wanti Prabowo dan Panglima TNI agar dapat lebih efisien dalam anggaran alusista.
"Menteri Pertahanan dan Panglima TNI perlu duduk bersama agar belanja alutsista dapat lebih efisien dan memberikan kepastian," tulis Srimul di akun Instagramnya, Sabtu (25/1).
Dalam unggahannya di akun @smindrawati, Srimul mengatakan agar efisiensi anggaran terus digalakkan meski ada pergantian pejabat di lingkungan Kemenhan.
"Jangan sampai karena ada pergantian pejabat tinggi Kemenhan atau TNI lalu peralatan yang sudah direncanakan akan dibeli, diganti lagi padahal anggarannya sudah disediakan dan prosesnya harus dimulai lagi dari awal," ujar Srimul.
Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan Kemenhan perlu serius dan memperhatikan pengadaan serta belanja alutsista atau lainnya secara detail.
"Jadi ini adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh bapak dan ibu sekalian antara keinginan untuk pengadaan, negara sumber barangnya, sumber pembiayaannya dan proses untuk pengadaannya. Inilah yang saya anggap masih ada kelemahan dari proses pengadaan."
Dia pun menekankan agar realisasi anggaran di Kemenhan nantinya dapat sesuai dengan perencanaan.
"Kinerja dari anggaran Kementerian Pertahanan baik untuk belanja prajurit, pegawai dan lain-lain maupun dari sisi belanja barang yaitu untuk pemeliharaan, operasional, dan untuk pembelian barang modal seperti alutsista semuanya bisa dieksekusi sesuai dengan rencana dan dengan baik," paparnya.
Untuk kamu ketahui, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang mendapat anggaran belanja paling besar di antara kementerian dan lembaga lainnya, yaitu sebesar Rp127,4 triliun pada APBN 2020. Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp109,6 triliun dan realisasi 2018 yang sebesar Rp106,7 triliun.
Salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan signifikan anggaran tersebut adalah penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 2040 daerah tahun ini.
Terlepas dari masalah tersebut, Srimul menyatakan dukungannya kepada Prabowo. Ia mengatakan alutsista diperlukan untuk menghadapi ancaman pertahanan dan keamanan, baik dari dalam atau luar negeri.
"Terima kasih dan selamat kepada seluruh Kementerian Pertahanan dan Panglima serta Kepala Staf untuk menyusun strategi dan juga pengadaan barang dan jasa agar pertahanan dan keamanan Republik Indonesia bisa terus kita bangun secara baik," kata Srimul.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb