Daya Saing RI Susut 13 Peringkat, Ini Biang Keroknya

20 Jun 2025, 15:18 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

Daya saing RI merosot tajam ke level 40 dari 69 negara atau turun 13 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan daya saing disebabkan oleh stagnasi performa ekonomi, efisiensi pemerintah, bisnis, dan infrastruktur di Indonesia.
Peringkat lima besar negara dengan daya saing terbaik di kawasan Asia Tenggara: Singapura (peringkat 2), Malaysia (peringkat 23), Thailand (peringkat 30), Indonesia (peringkat 40), Filipina (peringkat 51).

Jakarta, IDN Times – Laju daya saing Indonesia merosot tajam pada 2025 ke level 40 dari 69 negara atau turun 13 peringkat dibandingkan tahun 2024 yang berada di posisi ke-27.

Hal ini diungkapkan dalam laporan World Competitiveness Ranking (WCR) 2025 oleh International Institute for Management Development (IMD) World Competitive Center (WCC).

1. Rincian penurunan daya saing RI dari tahun ke tahun

ilustrasi pertumbuhan ekonomi

Dalam riset dijelaskan penurunan daya saing ini terjadi setelah selama tiga tahun sebelumnya, posisi Indonesia terus membaik: dari peringkat ke44 pada 2022, naik ke peringkat ke 34 pada 2023, dan kemudian naik lagi ke peringkat ke 27 pada 2024.

Artinya, Indonesia berhasil naik 17 peringkat selama periode 2022–2024. Peningkatan tersebut ditopang oleh naiknya ekspor minyak dan gas (migas) serta harga komoditas global.

"Namun, saat ini peringkat daya saing Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara anjlok akibat perang tarif yang ditujukan ke kawasan ini," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (19/6/2025).

2. Performa ekonomi alami stagnasi

Ilustrasi tenaga kerja (IDN Times/Galih Persiana)

Lebih lanjut dijelaskan penurunan daya saing Indonesia disebabkan oleh stagnasi pada aspek performa ekonomi, yang tetap berada di peringkat ke-24 dengan skor 58,7.

Sementara itu, efisiensi pemerintah turun dari peringkat ke 23 pada 2024 menjadi peringkat ke 34 pada 2025, dengan skor 53,5.

Dari sisi efisiensi bisnis, Indonesia juga mengalami penurunan dari peringkat ke 14 pada tahun sebelumnya menjadi peringkat ke 26, dengan skor 59. Infrastruktur Indonesia pun turut merosot, dari peringkat ke 52 menjadi peringkat ke 57 dengan skor 30,2.