Desa Pengolah Ikan Rawameneng Dapat PLTS dari Pertamina NRE

- Sisa ikan diolah menjadi tepung ikan untuk meningkatkan nilai jual.
- PLTS mendukung pengolahan sisa ikan dan memberikan edukasi peningkatan ekonomi.
- Program PLTS bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat sekitar.
Jakarta, IDN Times - Desa Rawameneng, Subang, Jawa Barat akan mendapatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Jawa Satu Power (JSP). PLTS diberikan untuk mendukung kegiatan usaha pengolahan ikan-ikan yang tidak bernilai jual menjadi produk yang dibutuhkan oleh pasar.
Di desa tersebut, setiap harinya ada pelelangan ikan dari para nelayan setempat. Pelelangan dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru.
1. Sisa ikan dari lelang diolah jadi tepung ikan

Di desa itu, selain ada hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual alias tersisa.
Namun. sekarang sisa ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan.
2. PLTS bakal listriki proses pengolahan sisa ikan

Manager Corporate Communication Pertamina NRE, Rika Gresia mengatakan Pertamina NRE dan JSP menyediakan PLTS yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
"Dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat," ujar Rika dikutip Selasa, (29/7/2025).
Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono mengatakan program itu diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarajat nelayan di Desa Rawa Meneng. Program itu memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru.
JSP juga secara berkelanjutan melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung penghematan biaya energi, dan mendukung upaya penurunan emisi.
"Biasanya ikan rucah ini kami buang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program ini ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa kami olah jadi tepung ikan sehingga mwnjadi beenilai ekonomi. Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat," ujar Karyono.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.
3. PLTS buat bangun ekonomi masyarakat

Menurut Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis mengatakan transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.
“Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan” tutur John.