Diskon Tiket Pesawat 10 Persen Berakhir Besok, Bakal Diperpanjang?

- Diskon tiket pesawat 10% libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 berakhir Jumat (3/1/2025), belum ada kebijakan perpanjangan diskon.
- Maskapai pelat merah fokus menambah armada pesawat, Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air.
- Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan beberapa BUMN terkait konsolidasi ekosistem penerbangan untuk meningkatkan layanan di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Diskon tarif tiket pesawat sebesar 10 persen untuk periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan berakhir pada Jumat (3/1/2025). Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan belum ada kebijakan terkait perpanjangan diskon tersebut.
“Saya belum bisa bicara, karena itu tentu konteksnya perlu kajian yang lebih dalam,” kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
1. Maskapai BUMN fokus tambah armada pesawat

Erick mengatakan, saat ini maskapai pelat merah seperti Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air, fokus menambah armada pesawat.
“Jadi laporan yang tadi disampaikan oleh Dirut Garuda, Dirut Pelita, Citilink, ya berusaha menambah pesawat, jadi inovasinya menambah pesawat,” tutur Erick.
2. Maskapai BUMN dan Angkasa Pura diberi waktu 6 bulan buat perbaiki ekosistem

Erick telah mengumpulkan Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air Service, AirNav Indonesia, dan Angkasa Pura Indonesia (API). Pertemuan itu membahas konsolidasi ekosistem penerbangan.
Konsolidasi itu dilakukan demi meningkatkan layanan penerbangan di Indonesia. Seluruh BUMN itu pun diberi waktu enam bulan untuk memperbaiki ekosistem penerbangan.
“Ekosistem penyelesaian industri penerbangan dan seluruh servisnya tidak berhenti. Karena itu kan B2B (business to business), korporasinya. Tapi kalau blueprint-nya, rancangannya itu ya nggak di-delay,” ucap Erick.
3. Merger maskapai BUMN juga dibahas

Selain itu, Erick juga membahas wacana konsolidasi maskapai BUMN dalam pertemuan tersebut. Pelita Air sebelumnya disebut bakal bergabung dengan Garuda Indonesia.
“Antara penerbangan ini nanti tentu kita bicara bagaimana sinergi, dan juga restrukturisasinya,” ucap Erick.