Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_6222.jpeg
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam acara Green Impact Festival di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (24/7/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Intinya sih...

  • Pakai lampu hemat energi Erick menggunakan lampu LED dengan sensor gerak yang hemat energi, meski kadang mengganggu meeting.

  • Kementerian BUMN juga mengurangi dinas luar kota dalam rangka efisiensi dan mengurangi jejak karbon emisi.

  • Tak hanya di Kementerian BUMN, Erick juga mendorong BUMN mengurangi emisi karbon.

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengajak generasi muda Indonesia membuat gerakan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dalam acara Green Impact Festival di Djakarta Theater, Erick bercerita soal penghematan konsumsi energi di Kementerian BUMN, seiringan dengan program efisiensi anggaran pemerintah.

"Kalau kita lihat dari impactnya, kebetulan ini kan efisiensi budget juga di pemerintah, itu konsumsi listrik yang ada di kantor kami turun 18 persen," kata Erick, Kamis (24/7/2025).

1. Pakai lampu hemat energi

Kantor Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, pihaknya juga menggunakan lampu LED dengan sensor gerak yang hemat energi. Meski terkadang mengganggu kegiatan meeting, namun tetap dilakukan karena adanya efisiensi anggaran.

"Di kantor kita sudah ada LED dengan sensor gerak. Jadi kadang-kadang lagi meeting, tiba-tiba di sana mati. Nah hal-hal ini ya mungkin kadang-kadang mengganggu buat kita yang sedang meeting. Tapi itu bagian dari efisiensi," ujar Erick.

2. Batasi dinas luar kota

Kantor Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick juga memerintahkan efisiensi dilakukan dari sisi dinas luar kota. Dengan program itu, kegiatan dinas di luar kota dikurangi. Hal itu dilakukan demi mengurangi karbon yang dihasilkan manusia.

"Kita juga coba menghemat ya bagaimana kita traveling pun, kita coba hitung berapa cost karbon yang kita keluarkan. Nah memang annoying buat sebagian tim saya. Tapi ini komitmen," ucap Erick.

3. Kaji nilai emisi karbon di kantornya

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam upaya mengurangi emisi karbon, Erick bahkan meminta kantornya diaudit dari sisi nilai emisi karbon. "Lalu juga kita juga melakukan audit energi gedung kita, bagaimana internal carbon pricing kita," tutur Erick.

Upaya efisiensi energi itu tak hanya dilakukan di kantornya, tapi juga di BUMN. Salah satunya melalui PLN yang membuat inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, Jawa Barat.

"Nah itulah terobosan yang kami lakukan, waktu itu kita minta PLN untuk me-review. Berapa banyak danau di Indonesia," tutur Erick.

Editorial Team