Ekspansi Industri Pengolahan Terjaga, Meski Laju Melemah

- Perkembangan PMI-BI pada komponen volume produksi sejalan dengan kegiatan usaha LU Industri Pengolahan hasil SKDU kuartal II yang tumbuh dengan nilai SBT sebesar 1,29 persen.
- Komponen total jumlah tenaga kerja terindikasi masuk ke dalam zona kontraksi, karena berada di level 48,75 persen.
- Pada kuartal III 2025, kinerja LU Industri Pengolahan tetap terjaga dan berada dalam fase ekspansi, yang tercermin dari PMI-BI sebesar
Jakarta, IDN Times – Kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada kuartal II 2025 terjaga dan berada pada fase ekspansi, yang tercermin dari rilis data PMI-BI sebesar 50,89 persen. Namun, laju data manufaktur Bank Indonesia ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan berdasarkan komponennya, volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi masih berada pada fase ekspansi, masing-masing sebesar 53,45 persen, 51,01, dan 51,33.
"Sementara itu, komponen kecepatan penerimaan barang input dan total jumlah karyawan berada di fase kontraksi, masing-masing sebesar 48,75 persen," kata Denny dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025).
1. Faktor pendorong kenaikan volume produksi di kuartal II

Perkembangan PMI-BI pada komponen volume produksi sejalan dengan kegiatan usaha LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kuartal II yang tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,29 persen.
“Kenaikan volume produksi ini ditopang oleh permintaan yang terjaga karena adanya sejumlah event Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) serta kapasitas penyimpanan memadai," ujar Denny.
Dengan demikian, volume produksi pada kuartal III 2025 diperkirakan tetap berada di fase ekspansi dengan indeks sebesar 51,96 persen. Meskipun lebih rendah dari kuartal sebelumnya (53,45 persen), total pesanan diproyeksikan tetap berada dalam kondisi baik.
2. Total jumlah tenaga kerja alami kontraksi di kuartal II

BI mencatat untuk komponen total jumlah tenaga kerja terindikasi masuk ke dalam zona kontraksi, karena berada di level 48,75 persen. Ini menunjukkan pergeseran dari fase ekspansi pada kuartal I dengan indeks sebesar 50,49 persen.
"Kondisi penggunaan tenaga kerja pada kuartal III 2025 diperkirakan masih berada di zona kontraksi, yang tercermin dari nilai indeks relatif stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu sebesar 48,75 persen," ujar Denny.
3. Kinerja lapangan usaha industri pengolahan di kuartal III diproyeksi ekspansi

Denny memproyeksikan pada kuartal III 2025, kinerja LU Industri Pengolahan tetap terjaga dan berada dalam fase ekspansi, yang tercermin dari PMI-BI sebesar 50,85 persen.
Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diperkirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada komponen volume persediaan barang jadi, diikuti oleh volume produksi, total pesanan, dan kecepatan penerimaan barang input. Mayoritas sub-LU juga diperkirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri logam dasar, diikuti oleh alat angkutan, serta kertas dan barang dari kertas, percetakan, serta reproduksi media rekaman.