Garuda Ajukan Dana Beli Pesawat ke Danantara, Rosan: Masih Dievaluasi

- CEO Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, pengajuan dana oleh PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk pengadaan 15 pesawat masih dievaluasi
- Evaluasi ini bertujuan untuk mencari solusi dalam meningkatkan kinerja dan optimalisasi aset-aset perusahaan milik negara.
Jakarta, IDN Times – CEO Danantara, Rosan Roeslani membenarkan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) meminta dana segar untuk pengadaan 15 pesawat. Namun, permintaan tersebut masih dalam evaluasi oleh pihak holding.
Hal tersebut sejalan dengan penilaian menyeluruh terhadap seluruh BUMN yang berada di bawah naungan Danantara.
“Ya, itu di bagian holding sedang mengevaluasi. Bukan hanya Garuda, kita mengevaluasi semua BUMN yang ada,” ujar Rosan saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
1. Optimalisasi aset perusahaan milik negara

Rosan menegaskan, evaluasi ini bertujuan untuk mencari solusi dalam meningkatkan kinerja dan optimalisasi aset-aset perusahaan milik negara.
“Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada,” ujarnya.
2. Seluruh kebijakan dan aksi korporasi Garuda jadi wewenang pemegang saham

Sementara itu, melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Garuda Indonesia menyatakan, seluruh kebijakan, pertimbangan, dan aksi korporasi perusahaan sepenuhnya menjadi wewenang para pemegang saham.
Saat ini, pemegang saham mayoritas Garuda adalah negara melalui Kementerian BUMN dan Danantara. Maskapai pelat merah tersebut juga menyampaikan mereka terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait, sembari tetap fokus menjalankan strategi perusahaan sesuai rencana.
3. Tujuan Danantara suntik Garuda

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan, Garuda Indonesia diamanahkan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pariwisata, serta penerbangan haji dan umrah dari Indonesia. Oleh sebab itu, Garuda akan mendapat dukungan Danantara.
"Kalau Garuda, kemarin keputusannya memang sebagai engine daripada pertumbuhan untuk turis ke depan, haji dan umrah, ya memang Bapak Presiden inginkan kita punya domestik yang kuat dan perusahaan internasional yang carrier flight yang kuat juga," tutur Erick.