Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gawat! PHK Tembus 46 Ribu Kasus per Agustus

ilustrasi pemecatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Jumlah PHK di Indonesia mencapai 46 ribu orang per Agustus 2024, dengan sektor manufaktur sebagai yang paling banyak melakukan PHK.
  • Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah dengan PHK tertinggi, diikuti oleh Jakarta dan Banten.
  • Sektor jasa, terutama restoran dan kafe, menjadi yang paling terdampak di Jakarta, sementara di Jawa Tengah lebih banyak terjadi di sektor manufaktur.

Jakarta, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia per Agustus 2024 mencapai 46 ribu orang. Angka tersebut mencakup seluruh PHK dalam delapan bulan pertama tahun ini, alias kumulatif dari Januari hingga Agustus.

"PHK per Agustus itu 46 ribu," kata Ida kepada jurnalis di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (2/8/2024).

1. PHK terbanyak di sektor tekstil dan alas kaki

Ilustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menjelaskan sektor yang paling banyak mengalami pemutusan hubungan kerja adalah industri manufaktur, khususnya di bidang tekstil, garmen, dan alas kaki. Menurutnya, industri pengolahan, yang meliputi sektor-sektor tersebut, menjadi yang paling banyak melakukan PHK.

"Yang terbanyak, manufaktur, tekstil. Masih industri pengolahan ya, industri pengolahan itu tekstil, garmen, alas kaki," ujar Ida.

2. PHK didominasi Jawa Tengah, Jakarta dan Banten

ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-Jamsos), Indah Anggoro Putri menyebutkan dari jumlah 46.240, Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah dengan PHK tertinggi.

Dia menjelaskan, setelah Jawa Tengah, Jakarta dan Banten mengikuti sebagai daerah dengan angka PHK terbanyak.

"Jawa Tengah, diikuti DKI Jakarta lalu Banten," ujar Indah.

3. Sektor usaha yang lakukan PHK berbeda tiap daerah

ilustrasi PHK (IDN Times/Aditya Pratama)

Di Jakarta, menurut Indah, sektor yang paling terdampak oleh pemutusan hubungan kerja adalah sektor jasa, terutama restoran dan kafe. Sementara itu, di Jawa Tengah, PHK lebih banyak terjadi di sektor manufaktur, termasuk tekstil, garmen, dan alas kaki, seperti yang sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan.

"Jawa Tengah sektor yang tadi Bu Menteri bilang manufaktur, textile, garman, alas kaki. Kalau di DKI kebanyakan jasa, restoran, kafe itu jasa banyak," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us