5 Hal yang Dipertimbangkan jika Ingin Berbisnis dengan Teman

Kemampuan berkomunikasi secara terbuka merupakan elemen esensial yang menyatukan hubungan apa pun, termasuk bisnis. Saat kamu mempertimbangkan untuk membangun sebuah bisnis dengan teman, kamu mungkin merasa lebih mudah karena sudah memiliki dasar-dasar komunikasi yang baik. Namun, tentu saja komunikasi di dalam pertemanan tidak sama persis dengan komunikasi sebagai rekan bisnis.

Saat sudah berteman selama beberapa waktu, artinya kamu sudah saling mengenal satu sama lain dengan teman-temanmu, termasuk bagaimana pendapat mereka tentang bisnis. Dengan begitu, harapannya kamu tidak akan merasa kebingungan, memastikan terdapat keselarasan, dan mampu bekerja melalui keputusan sulit sebagai tim yang kuat dan kompak.

Kamu mungkin sudah tahu bahwa kamu dan temanmu sama-sama memiliki minat besar dalam membangun usaha. Namun, pernahkah kamu dan temanmu bertukar pikiran dan mendiskusikan tentang ke mana arah bisnis dan bagaimana cara kalian akan sampai di sana sebagai sebuah tim?

Ini adalah pertanyaan kunci untuk mempertimbangkan apakah temanmu bisa menjadi rekan bisnis yang cocok untukmu. Setelah kamu memastikan bahwa temanmu memiliki visi yang selaras, mulailah memecahnya menjadi tujuan konkret.

Tetapkan peran yang jelas dan tetapkan tanggung jawab. Jika hal ini tidak ditentukan, kamu mungkin menemukan bahwa bisnismu terombang-ambing tanpa arah yang jelas.

Dalam membangun bisnis, kepercayaan adalah hal krusial yang wajib dimiliki semua pihak. Dan, sebagai teman, kamu seharusnya sudah tahu apakah temanmu bisa menjadi rekan bisnis yang dipercaya.

Pikirkan saat-saat di mana calon mitra bisnismu memenuhi janji, bekerja lebih keras, dan membantu kamu mencapai tujuan bersama. Jika kamu memiliki keraguan, jangan anggap enteng dan meyakinkan diri sendiri jika dia akan berubah seiring waktu. Sebab, kamu dan temanmu akan bekerja sama dalam membuat keputusan penting.

Agar bisnismu tetap bertahan, kamu harus menetapkan batas yang jelas antara hubungan pribadi dan profesional. Perlu diingat, kamu harus bisa membedakan antara jenis percakapan yang kamu dan temanmu lakukan, khususnya kapan dan di mana.

Misalnya, di dalam kantor atau berada di tempat kerja, kamu dan temanmu harus meninggalkan obrolan pribadi. Juga, pertimbangkan untuk membuat alamat email atau grup yang digunakan khusus untuk bisnis. Jadwalkan rapat dengan agenda tertentu agar fokus tidak teralihkan.

Kamu mungkin akan merasa bahwa tanggung jawab baru ini mengubah hubunganmu dan temanmu, tetapi seharusnya tidak tiba-tiba menghilangkan hubungan pribadimu dengan temanmu. Pada akhirnya, persahabatan dengan teman-temanmu harus terus tumbuh melalui suka dan duka.

Memiliki persahabatan yang kuat bisa menjadi aset berharga yang mendorong semangat berbisnis, tetapi menikmati kebersamaan tidak menjamin kemitraan bisnis yang kuat. Kamu juga perlu mempertimbangkan keahlian, kualifikasi, dan pengalaman mitra bisnis secara objektif sebelum mengambil risiko.

Kamu dan temanmu idealnya memiliki kekuatan yang saling melengkapi sehingga dapat berkolaborasi secara efektif. Jadi, luangkan waktu untuk memahami di mana kekuatan masing-masing dan tugas seperti apa yang cocok untuk kamu dan rekan bisnismu.

Memulai bisnis dengan teman memang terasa menyenangkan. Namun, sebelum benar-benar memutuskan untuk melibatkannya dalam bisnis, pertimbangan dulu semua hal ini untuk melindungi bisnis dan hubunganmu.

1. Mengapa penting membuat perjanjian bisnis secara tertulis dengan teman?

Meskipun kalian sudah saling percaya, perjanjian tertulis membantu mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Dokumen resmi ini juga memberikan perlindungan hukum jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

2. Apa yang harus dibahas dalam perjanjian bisnis dengan teman?

Perjanjian bisnis sebaiknya mencakup pembagian modal, peran dan tanggung jawab masing-masing, pembagian keuntungan dan risiko, serta mekanisme penyelesaian konflik. Semakin detail perjanjiannya, semakin kecil kemungkinan terjadinya konflik di masa depan.

3. Mengapa visi dan nilai-nilai bisnis perlu dibahas sejak awal?

Visi dan nilai-nilai yang jelas akan menjadi panduan dalam mengambil keputusan bisnis. Ketidaksamaan dalam visi dan nilai dapat menyebabkan ketegangan dan konflik di kemudian hari.

4. Bagaimana cara menentukan pembagian tugas yang adil?

Kenali keahlian dan minat masing-masing pihak. Bagi tugas berdasarkan kemampuan dan minat tersebut agar setiap pihak merasa nyaman dan bertanggung jawab atas tugasnya.

5. Apa yang harus dilakukan jika terjadi konflik dalam bisnis bersama teman?

Sebelum memulai bisnis, sepakati mekanisme penyelesaian konflik, seperti mediasi atau pertemuan rutin untuk membahas masalah. Jika konflik tidak dapat diselesaikan secara internal, pertimbangkan untuk mencari bantuan pihak ketiga yang netral.