Harga Emas Naik Rp8.000, Jadi Berapa Harganya?

- Harga emas Antam hari ini untuk berbagai pecahan
- Emas fisik sebagai instrumen investasi berisiko rendah
- Cara menghitung keuntungan investasi emas dengan selisih harga jual dan harga beli
Jakarta, IDN Times - Harga emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik sebesar Rp8.000 pada perdagangan Senin (16/6/2025). Dengan begitu, harga emas hari ini menjadi Rp1,968 juta per gram.
Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, naik Rp8.000 menjadi Rp1,812 juta per gram. Harga buyback merupakan yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
Harga emas 0,5 gram: Rp1,034 juta.
Harga emas 1 gram: Rp1,968 juta.
Harga emas 2 gram: Rp3,876 juta.
Harga emas 3 gram: Rp5,789 juta.
Harga emas 5 gram: Rp9,615 juta.
Harga emas 10 gram: Rp19,175 juta.
Harga emas 25 gram: Rp47,812 juta.
Harga emas 50 gram: Rp95,545 juta.
Harga emas 100 gram: Rp191,012 juta.
Harga emas 250 gram: Rp477,265 juta
Harga emas 500 gram: Rp954,32 juta
Harga emas 1.000 gram: Rp1,909 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy.
3. Cara menghitung keuntungan investasi emas
Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,968 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,812 juta per gram.
Ada selisih Rp156 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.
Apabila kamu beli emas Rp1,968 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp156 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.