Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepatu Nike (pexels.com/Omotayo Samuel)

Intinya sih...

  • Nike akan menaikkan harga sepatu, pakaian, dan peralatan dewasa mulai 1 Juni 2025.
  • Kenaikan harga berkisar antara 2 hingga 10 dolar AS untuk pakaian dan peralatan dewasa.

Jakarta, IDN Times – Nike akan menaikkan harga berbagai produk sepatu, pakaian, dan peralatan mulai 1 Juni 2025, dengan beberapa kenaikan mungkin muncul lebih awal di toko.

Sepatu dengan harga antara 100 hingga 150 dolar AS (sekitar Rp1,6-2,4 juta) akan naik 5 dolar AS (sekitar Rp81 ribu), sedangkan sepatu di atas 150 dolar AS akan meningkat 10 dolar AS (sekitar Rp163 ribu). Pakaian dan peralatan untuk dewasa juga akan naik antara 2 hingga 10 dolar AS (sekitar Rp32-163 ribu) meskipun banyak produk tidak terdampak.

Kenaikan ini mencakup sebagian besar koleksi Nike, namun beberapa produk seperti Air Force 1 seharga 115 dolar AS (sekitar Rp1,87 juta), sepatu di bawah 100 dolar AS, serta pakaian dan aksesori anak-anak dan merek Jordan dikecualikan. Namun, sepatu Jordan tetap akan mengalami kenaikan harga.

“Kami secara teratur mengevaluasi bisnis kami dan membuat penyesuaian harga sebagai bagian dari perencanaan musiman kami,” kata juru bicara Nike, dikutip dari BBC, Kamis (22/5/2025).

Perusahaan tidak secara langsung menghubungkan keputusan ini dengan kebijakan tarif AS.

1. Tarif impor AS ancam margin keuntungan

ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Hampir semua sepatu Nike diproduksi di Asia, terutama Vietnam, Indonesia, dan China, yang menjadi sasaran tarif impor AS di bawah kebijakan Presiden AS Donald Trump. Tarif untuk barang dari China mencapai 30 persen, sementara impor dari Vietnam dikenakan tarif 10 persen hingga 8 Juli, sebelum kembali ke 46 persen. Kebijakan ini diperkirakan akan memperketat margin keuntungan Nike.

Dilansir dari CNBC Internasional, industri alas kaki, termasuk Nike, menghadapi tekanan akibat tarif yang memengaruhi biaya produksi. Penurunan penjualan juga memaksa Nike mengandalkan diskon besar untuk menarik pembeli, menambah beban finansial perusahaan.

2. Nike kembali jual produk di Amazon

ilustrasi marketplace online (pexels.com/Sagar Soneji)

Nike mengumumkan akan kembali menjual produknya langsung di Amazon di AS, membalikkan keputusan 2019 yang berfokus pada situs resmi dan toko fisik. AS merupakan pasar terbesar Nike, menyumbang hampir seluruh penjualan di Amerika Utara. Langkah ini diharapkan meningkatkan aksesibilitas produk di tengah persaingan ketat.

Keputusan ini sejalan dengan strategi Nike untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di platform daring. Perubahan ini juga mencerminkan respons terhadap dinamika pasar yang berubah akibat tekanan ekonomi.

3. Perusahaan lain prediksi dampak tarif

Sepatu Nike (pexels.com/Jock Mark)

Perusahaan lain seperti Walmart, Apple, dan peritel olahraga Inggris JD Sports juga mengindikasikan kenaikan harga di AS akibat tarif impor. Kebijakan tarif yang berfluktuasi menciptakan ketidakpastian dalam rantai pasok global. The Hill melaporkan, tarif ini dapat menurunkan permintaan konsumen.

Eksekutif JD Sports mengindikasikan bahwa tarif dapat memengaruhi harga jual dan daya beli pelanggan. Dampak ini diperkirakan akan meluas ke berbagai sektor ritel di AS

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team