Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hasil Lab Anggur Muscat, Bapanas: Residu 10 Persen, Aman Dikonsumsi

Petugas mengambil sampel anggur muscat dari delapan kabupaten Jawa Tengah. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)
Intinya sih...
  • Bapanas melakukan uji lab terhadap Anggur Shine Muscat impor di Indonesia
  • Sebagian besar hasil uji menunjukkan negatif residu, 10% ada kandungan residu dalam jumlah aman

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan tidak ada senyawa berbahaya pada Anggur Shine Muscat di Indonesia. Namun pihaknya menegaskan bakal menarik produk anggur impor jika terbukti mengandung zat berbahaya.

Belakangan ini beredar kabar, Anggur Shine Muscat yang datang lewat proses impor mengandung residu pestisida Chlorpyrifos. Zat berbahaya tersebut pada Anggur Shine Muscat ditemukan di Thailand.

"Badan Pangan Nasional akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan protokol yang berlaku dan peringatan kepada pelaku usaha dan penarikan produk tersebut dari pasaran untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat," kata Arief dalam konferensi pers di Gedung Bapanas, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

1. Bapanas tidak temukan residu pestisida di Anggur Shine Muscat di Indonesia

Uji laboratorium dilakukan pada produk buah anggur muscat. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Kendati begitu, Arief memastikan tidak ada senyawa berbahaya Chlorpyrifos seperti yang diberitakan di Thailand pada Anggur Shine Muscat di Indonesia.

Bapanas melakukan uji rapid test dilakukan pada hampir 100 titik kabupaten/kota dan hasilnya sebagian besar 90 persen negatif residu, dan 10 persen ada kandungan residu dalam jumlah aman sehingga aman dikonsumsi.

Arief juga mengatakan, Bapanas sudah melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyata residu dan hasilnya terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida, namun masih sangat jauh di bawah batas maksimum residu atau GMR.

"Dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemberitaan di Thailand, yaitu Chlorpyrifos dan Endrin Aldehyde," kata dia.

2. Masyarakat diimbau cuci anggur sebelum konsumsi

Ilustrasi anggur dicuci dengan air (pixabay.com/hehlich)

Meskipun hasil pengujian cepat menunjukkan tersebut aman dikonsumsi, Bapanas juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan good practices sebelum konsumsi buah anggur.

Masyarakat diimbau memilih anggur yang memiliki izin edar dan mencuci dengan air mengalir yang bersih sebelum dikonsumsi.

"Pilih komoditas yang memiliki izin edar dan teliti sebelum membeli sehingga masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya keamanan," kata Arief.

3. Bapanas ajak masyarakat konsumsi buah lokal

ilustrasi buah-buahan dan sayuran (unsplash.com/@ja_ma)

Selain itu, Arief mengimbau masyarakat untuk rutin mengonsumsi buah lokal yang telah banyak diproduksi di dalam negeri.

"Mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal termasuk komoditas buah-buahan yang banyak diproduksi di dalam negeri. Jadi, kita sudah punya Perpres 81 Tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan berbasis potensi sumber daya lokal," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us