Erick Thohir: BUMN Punya Stok 3 Juta Obat Chloroquine
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa kementeriannya memiliki tiga juta obat chloroquine. Obat ini diproduksi oleh PT Kimia Farma sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang farmasi.
“Kalau satu pasien membutuhkan sekitar 50 butir, setidaknya ada 60 ribu pasien yang bisa mendapatkan obat ini. Kalau memang efektif tentunya PT Kimia Farma akan memproduksi kembali,” kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/3).
1. Pemerintah juga minta produsen Jepang siapkan obat avigan
Tidak hanya obat Chloroquine, Kementerian BUMN juga akan memastikan kesiapan obat avigan. Erick mengatakan Kementerian BUMN akan meminta pengadaan obat avigan dari produsen di Jepang melalui Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo.
“Avigan sekarang ini sudah diminta oleh banyak negara untuk mengobati mereka yang terjangkit virus corona,” kata Erick Thohir.
Baca Juga: Ini Fungsi Chloroquine untuk Atasi Pasien Positif Virus Corona
2. Perintah dari Presiden Jokowi
Editor’s picks
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan pemerintah telah menyiapkan obat untuk menyembuhkan pasien positif terinfeksi virus corona. Dia menuturkan, pemesanan yang dilakukan RI mencapai jutaan butir obat avigan dan chloroquine.
"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara, dan memberikan kesembuhan yaitu avigan. Kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta (butir)," kata Jokowi dalam keterangan persnya, di Istana Kepresidenan Bogor, yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3).
3. Obat sementara sebelum vaksin virus corona ditemukan
Presiden AS Donald Trump juga meminta Food and Drug Administration untuk mengkaji efektivitas chloroquine terhadap virus corona. Pihak FDA tidak melarang apabila dokter mau menggunakan obat tersebut sepanjang belum ada obat lain yang bisa dipergunakan untuk melawan virus corona.
Dalam terapi empiris COVID-19 di rumah sakit di Indonesia mau pun di luar negeri, chloroquine sudah digunakan bersama dengan beberapa obat lain, terutama kepada pasien COVID-19 berat dengan dosis yang ditakar dan diawasi ketat oleh dokter.
Sekarang, chloroquine dan beberapa obat lain masih dalam tahap uji klinis dan masih perlu persetujuan dari otoritas kesehatan dunia sebelum menjadi obat resmi COVID-19.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan untuk Atasi COVID-19, Ini Plus Minus Chloroquine