Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Tembus 73 Persen 

Hingga pertengahan November 2020

Jakarta, IDN Times – Realisasi keuangan Kementerian PUPR mencapai 73,05 persen dan realisasi fisik 75,02 persen hingga pertengahan November 2020. Progres ini lebih besar jika dibandingkan pada pertengahan November 2019, di mana realisasi keuangan sebesar 58,61 persen dan realisasi fisik 65,64 persen.

Serapan itu karena Kementerian PUPR terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata.

"Kami juga membangun rumah MBR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus menjadi stimulus bagi sektor riil untuk tetap bertahan pada masa pandemik COVID-19 ini," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/11/2020).

1. Alokasi perubahan anggaran karena COVID-19

Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Tembus 73 Persen ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Basuki mengatakan pada 2020 anggaran belanja Kementerian PUPR mengalami realokasi dan refocussing program anggaran akibat COVID-19 sebesar Rp44,5 triliun dari pagu semula Rp120,21 triliun. Pagu kembali meningkat menjadi Rp87,83 triliun karena luncuran SBSN, percepatan loan dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Total anggaran 2020 tersebut terdiri dari program reguler sebesar Rp74,41 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp13,42 triliun.

"Program tersebut diantaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya," ujar Basuki.

Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang, hingga pertengahan November 2020, realisasi belanja PKT mencapai Rp12,20 triliun atau 90,93 persen dengan serapan tenaga kerja 630.990 orang atau sekitar 98,7 persen.

Baca Juga: Dua Program Padat Karya Kementerian PUPR Serap 638 Ribu Pekerja

2. Realisasi program PEN dari Kementerian PUPR

Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Tembus 73 Persen Dok.Kementerian PUPR

Untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian PUPR mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp1,73 triliun berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp1 triliun.

"Anggaran tambahan tersebut juga untuk pembelian produk rakyat/UMKM sebesar Rp362,47 miliar. Hingga saat ini progres pembelian produk rakyat berkisar 66,9 persen," ujarnya.

Pembelian produk rakyat tersebut terdiri dari material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 ton sebesar Rp 200 milar, Big Gun Sprinkler 250 unit sebesar Rp3,75 miliar, pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton serta pembelian Resin Ester 790,42 ton, pengadaan alat Light Weight Deflectometer (LWD) 33 unit, modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 4.700 unit senilai Rp122,7 miliar, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 250 unit senilai Rp6,04 miliar, kemudian pembelian Tandon Air dan Biodegester.

Tambahan anggaran untuk mendukung PEN tersebut, dikatakan Basuki juga dialokasikan dalam mendukung program prioritas nasional sebesar Rp188,3 miliar dan pengembangan lumbung pangan (food estate) serta kawasan industri sebesar Rp184,46 miliar.

"Untuk pengembangan food estate di lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) telah dimulai sejak akhir September 2020 dengan fokus pada rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi di Blok A Daerah Irigasi (DI) Dadahup sekitar 2.000 Ha. Progresnya saat ini sudah 75,32 persen," ujarnya.

3. Pembangunan yang telah siap jelang akhir 2020

Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Tembus 73 Persen Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, ketika kunjungi kesiapan bendung calon IKN (IDN Times Ervan Masbnjar)

Memasuki akhir 2020 yang merupakan tahun pertama Periode Pembangunan Nasional 2020-2024 Kabinet Indonesia Maju, Basuki menyampaikan berbagai pembangunan infrastruktur yang siap diresmikan. Di bidang Sumber Daya Air (SDA) di antaranya 4 bendungan yakni Bendungan Tapin, Tukul, Napun Gete dan Paselloreng.

Sementara di bidang konektivitas/Bina Marga, tercatat sebanyak 7 ruas jalan tol, serta Jalan Akses Patimban di Jawa Barat, Jembatan Tumbang Samba di Kalimantan Tengah, dan Jembatan Gantung Palopo di Sulawesi Selatan yang telah rampung.

Selanjutnya di Bidang Cipta Karya dilaporkan 15 infrastruktur yang telah rampung, diantaranya revitalisasi Kawasan Negeri Seribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat, revitalisasi Pasar Banteng Pancasila Kota Mojokerto Jawa Timur dan Pasar Kaliwungu Jawa Tengah.

"Terakhir di bidang perumahan tercatat sebanyak 10 Rumah Susun Ponpes/Mahasiswa dan 3 Rumah Khusus telah rampung," ucap Basuki.

Baca Juga: Upss...Ada Goweser Masuk Jalan Tol, Begini Reaksi Kementerian PUPR

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya