Ibu Kota Pindah, Erick Tawarkan 13 Aset BUMN di Monas ke Hong Kong

20 Apr 2024, 19:38 WIB

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - Kementerian BUMN berupaya meningkatkan pemasukan BUMN dari aset-aset properti yang dimiliki, terutama gedung-gedung yang berada di area strategis, seperti di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Hal itu dilakukan karena pemerintah akan segera memindahkan aktivitas pemerintahan pusat ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur (Kaltim).

Bahkan, demi mencari para penyewa, Menteri BUMN, Erick Thohir sempat melakukan kunjungan kerja ke Hong Kong untuk menawarkan 13 aset BUMN di kawasan Monas kepada para pengusaha negara tersebut.

“Ada 13 aset BUMN di sekitar Monas. Ini kita yang benar-benar di sekitarnya (Monas) ada 13 ya, kalau dilebarkan lagi bisa 18,” kata Erick kepada awak media di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2024).

1. Aset-aset BUMN bakal dikelola Danareksa Property Fund

Menara Danareksa, Jakarta Pusat. (dok. Danareksa)

Erick mengatakan, nantinya untuk menyewakan aset-aset BUMN yang tak terpakai akan melalui satu pintu, yakni Danareksa Property Fund.

“Sama seperti kita juga kemarin ke Hong Kong kita roadshow. Mengenai rencana Danareksa melaunching property fund yang pernah saya sudah pernah bicarakan,” tutur Erick.

2. Alasan Erick cari calon penyewa dari Hong Kong

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, banyak pengusaha Hong Kong yang sudah berinvestasi di Indonesia dalam sektor properti. Menurutnya, hal itu memberikan peluang besar untuk bisnis properti milik BUMN.

“Memang kita melihat ada beberapa grup yang sudah mulai berinvestasi di sini,” kata Erick.

3. Erick tak mau aset BUMN terbengkalai usai pindah ke IKN

Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick mengatakan, dirinya tak mau aset milik BUMN terbengkalai dengan pemindahan ibu kota negara. Dia ingin aset yang tak terpakai bisa memberikan manfaat bagi BUMN, misalnya seperti gedung milik Pertamina yang sudah tak terpakai.

“Nah itu kan nanti kalau pemerintahan ini pindah (ke IKN Nusantara), gedung-gedung ini akan terabaikan. Contoh, Pertamina sudah punya gedung, tetapi gedung lama Pertamina kosong sekarang. Nah itu kan sayang kalau tidak di value creation,” kata Erick.