Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia

Rusia ingin gas dibayar dengan rubel

Jakarta, IDN Times - Rusia menghentikan sementara pengiriman pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia mulai hari ini, Rabu (27/4/2022). Hal itu disampaikan perusahaan energi Rusia Gazprom, pada Selasa, dilansir Reuters

Keputusan Rusia menghentikan pengiriman gas ini dilakukan setelah kedua negara itu menolak untuk membayar gas menggunakan mata uang rubel Rusia.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Impor Gas Rusia Wajib Bayar Pakai Rubel

1. Pembayaran dengan rubel tidak sesuai kontrak

Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan PolandiaIlustrasi mata uang rusia rubel (Pixabay.com/Evgeny)

Melansir dari BBC, dihentikannya pengiriman gas oleh Rusia telah dikonfirmasi oleh Bulgaria. Kementerian Energi negara tersebut mengatakan telah diberitahu bahwa pengiriman akan ditangguhkan mulai Rabu. 

Kementerian Energi Bulgaria mengatakan tindakan Rusia meminta pembayaran dengan rubel telah melanggar kontrak yang ada. Bulgaria juga mengatakan semua kewajiban pembayaran dalam kontrak saat ini telah dipenuhi.

Perusahaan gas Polandia PGNiG juga memberitahu semua gas akan mulai berhenti dikirim pada Rabu pagi. PGNiG juga menerangkan bahwa langkah yang diambil Rusia telah menyalahi kontrak yang telah disepakati dan mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum atas keputusan tersebut.

Negara-negara Eropa yang membeli gas dari Rusia telah menyampaikan mereka tidak akan membayar dengan rubel karena itu melanggar kontrak dan sanksi terhadap Rusia. Sekitar 60 persen pembelian gas dibayar dengan euro dan sisanya dalam dolar Amerika Serikat (AS).

Saat ini, sekitar 40 persen kebutuhan gas alam Uni Eropa (UE) berasal dari Rusia. Namun, invasi Rusia ke Ukraina membuat negara-negara Eropa ingin menghentikan pasokan gas dari Rusia.

UE ingin mengurangi impor hingga dua pertiga dan Inggris berencana menghentikan pembelian minyak secara bertahap yang dimulai pada akhir tahun ini. Kemudian penghentian gas menyusul. Sekutu dekat UE dan Inggris, yaitu AS telah melarang impor minyak, gas, dan batu bara Rusia.

Baca Juga: Upaya Setop Gas Rusia, Jerman Sarankan Penduduk Berhemat

2. Pasokan gas ke konsumen tidak akan dibatasi

Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan PolandiaIlustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Mike Benna)

Melansir dari Reuters, sekitar 50 persen kebutuhan gas Polandia diketahui berasal dari pasokan yang dikirim Rusia, yang membuat energi Polandia bergantung terhadap Rusia. Terkait hal tersebut Kementerian Iklim Polandia mengatakan pasokan gas negara tidak akan terganggu dan penggunaan konsumen tidak akan dibatasi.

Untuk mengatasi pengurangan gas pemerintah Polandia mengatakan dapat memperoleh gas melalui pipa Yamal, yang terhubung dari Lithuania dan Republik Ceko, dan akan mulai dibuka pada 1 Mei. Gas lainnya dapat diperoleh melalui tautan dengan Slovakia yang akan dibuka akhir tahun ini.

Polandia juga memiliki alternatif lainnya untuk memperoleh gas, yaitu pipa gas dari Norwegia, yang akan mulai dibuka pada Oktober tahun ini dan dapat mengantikan semua impor dari Rusia. Selain itu melalui terminal LNG di Swinoujscie di Laut Baltik dapat memproduksi gas alam sendiri.

Polandia diketahui tidak memperpanjang kesepakatan transit gas dengan Gazprom pada 2020. Sejak itu, penyedia gas Rusia harus mengikuti lelang untuk mengirimkan pasokan melalui pipa Yamal dari Belarus ke Polandia. Kontrak dengan Gazprom akan berakhir tahun ini dan Polandia berencana tidak akan memperpanjang kontrak.

Sementara itu, Bulgaria yang kebutuhan 90 persen ga alamnya berasal dari Gazprom, mengatakan telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencari pasokan alternatif dan untuk saat ini penggunaan konsumen tidak akan dibatasi. 

Baca Juga: Lithuania Jadi Negara UE Pertama yang Blokir Gas Rusia

3. Polandia beri bantuan militer untuk Ukraina

Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Bulgaria dan PolandiaIlustrasi tank. (Unsplash.com/Eric Feng)

Melansir dari Associated Press, Polandia telah memberikan dukungan terhadap Ukraina dalam melawan invasi militer Rusia, dengan menjadi negara transit pengiriman senjata dari AS dan sekutunya. Polandia pada pekan ini mengumumkan akan mengirimkan senjata militer berupa tank ke Ukraina.

Dalam aksinya menentang agresi militer Polandia pada hari Selasa mengumumkan sanksi terhadap Rusia. Sanksi ini berdasarkan undang-undang yang disahkan awal bulan ini untuk membekukan aset, yang menargetkan aset 50 oligarki dan perusahaan Rusia, termasuk Gazprom. Undang-undang Polandia tersebut terpisah dari sanksi yang dikenakan UE.

Pemerintah Bulgaria saat ini bukan lagi sekutu dekat Rusia, sejak pemerintah liberal baru memimpin pada musim gugur tahun lalu. Bulgaria telah mendukung sanksi terhadap Rusia dan  memberikan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina. Perdana Menteri Bulgaria, Kiril Petkov dikabarkan akan berkunjung ke Kiev pada Rabu untuk dukungan lebih lanjut kepada Ukraina.

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya