Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 52,05 poin atau 1,03 persen ke level 5.127,05. Sementara, indeks LQ45 juga menguat 11,79 poin atau 1,49 persen menjadi 801,69.

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020. Dari data BPS tercatat ekonomi Indonesia melemah pada April-Juni hingga mencapai minus 5,32 persen. Namun, IHSG tetap perkasa kendati pertumbuhan ekonomi minus. Kok bisa?

1. Penguatan IHSG dipengaruhi sentimen kinerja PMI manufaktur hingga vaksin COVID-19

Karyawan memantau pergerakan harga saham (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, menguatnya IHSG dipengaruhi sentimen meningkatnya kinerja PMI Manufaktur dari Indonesia, Tiongkok, negara-negara Eropa, bahkan USA. Selain itu, ada pula sentimen perkembangan positif dari penelitian vaksin COVID-19.

"Kemudian, ada program stimulus perekonomian. Dengan demikian, resesi teknikal yang dialami Indonesia tidak memengaruhi pelemahan IHSG pada hari ini," kata Nafan saat dihubungi IDN Times, Rabu (5/8/2020).

2. Investor asing jual saham senilai Rp435,81 miliar

Editorial Team

Tonton lebih seru di