Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IndiHome-Telkomsel Kawin, Saham Singtel Bakal Terpangkas

Telkomsel REDI (Dok. Telkomsel)
Telkomsel REDI (Dok. Telkomsel)

Jakarta, IDN Times - Penggabungan IndiHome dengan Telkomsel akan berdampak pada pengurangan porsi kepemilikan saham (delusi) Singapore Telecommunications (Singtel) di Telkomsel.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saham Singtel akan tergerus usai Telkom melepaskan unit bisnis IndiHome, dan menggabungkannya dengan Telkomsel melalui proses inbreng.

"Aset ini diinbrengkan dan akan mengurangi sebagian kepemilikan dari pada Singtel di Telkomsel," ucap pria yang akrab disapa Tiko tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (3/4/2023).

1. Kepemilikan saham Telkom di Telkomsel naik

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Saat ini, Telkom memiliki 65 persen saham di Telkomsel. Adapun 35 persen saham Telkomsel dimiliki oleh Singtel. Dengan penggabungan itu, maka kepemilikan saham Telkom di Telkomsel naik, dan Singtel terpangkas.

Untuk melakukan proses penggabungan saham tersebut, Telkom meminta restu Komisi VI DPR RI.

2. Penggabungan IndiHome-Telkomsel buat transformasi perusahaan

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun penggabungan itu merupakan bagian dari rencana transformasi Telkom, dari perusahaan telekomunikasi (telco), menjadi perusahaan infrastruktur digital.

Transformasi itu diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dan kapitalisasi pasar Telkom.

"Nah ini diharapkan secara jangka panjang akan meningkatkan kontribusi laba Telkom dan market cap-nya. Terbukti dalam dua tahun terakhir setelah kita launching program Five Bold Moves memang harga saham Telkom meningkat cukup baik," ujar Tiko.

3. Layanan WiFi IndiHome bakal digabungkan ke Telkomsel

Ilustrasi WFH (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi WFH (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan demikian, maka nantinya layanan penyedia wifi atau fiber broadband provider akan berada di bawah Telkomsel. Menurut Tiko, rencana itu sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di masa depan.

"Karena kita ketahui bahwa mobile bisnisnya mulai menurun secara pertumbuhan masa depan, namun kita yakini bahwa masyarakatn makin lama akan makin banyak beralih kepada atau wifi. Nah ini kita sebagai pemain utama di sektor ini harus melakukan transformasi yang cepat dan tepat sasaran," ujar Tiko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us