Indonesia-Hong Kong Gali Kerja Sama di Industri Kripto

- Delegasi Hong Kong memanfaatkan kunjungan ke Indonesia untuk memahami praktik terbaik dalam pengelolaan dan pengembangan sektor kripto, sekaligus menjajaki potensi kerja sama dan kolaborasi di masa depan dengan para pelaku industri, termasuk PINTU.
- INACHAMHK berperan sebagai penghubung untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kolaborasi lintas negara. Data terbaru menunjukkan pada 2023, Indonesia menempati posisi ke-23 sebagai mitra dagang terbesar Hong Kong secara global dan ke-6 di antara negara ASEAN.
Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan industri teknologi keuangan atau financial technology (fintech) di Asia Tenggara mendorong meningkatnya kerja sama lintas negara, termasuk antara Indonesia dan Hong Kong.
Dalam rangka memahami tren aset digital dan regulasi pasar, delegasi Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong (INACHAMHK) melakukan kunjungan ke PT Pintu Kemana Saja (PINTU).
Kunjungan tersebut dihadiri oleh perwakilan INACHAMHK, termasuk Wakil Presiden Brian Chan, Direktur Bidang Manfaat dan Rekrutmen Anggota Zaujah Catherine Ng, Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi Sunarsih Krisfilia, Direktur Kantor Layanan dan Penasehat Eksternal Hayden Lui, serta lebih dari 40 tamu undangan lainnya.
"Kami ingin belajar langsung dari para pemimpin industri seperti PINTU tentang perkembangan lanskap regulasi, adopsi pasar, dan tren inovasi yang membentuk industri kripto dan blockchain di Indonesia," kata VP of INACHAMHK Brian Chan dalam keterangan resmi, Sabtu (18/10/2025).
1. Hong Kong posisikan diri sebagai pusat aset virtual global

Delegasi Hong Kong memanfaatkan kunjungan ke Indonesia untuk memahami praktik terbaik dalam pengelolaan dan pengembangan sektor kripto, sekaligus menjajaki potensi kerja sama dan kolaborasi di masa depan dengan para pelaku industri, termasuk PINTU.
"Seiring Hong Kong terus memposisikan diri sebagai pusat aset virtual global, kami melihat manfaat besar mengunjungi PINTU untuk mengeksplorasi bagaimana para pelaku pasar Indonesia membangun kredibilitas dan skalabilitas di sektor yang sedang berkembang ini," ujar Brian.
2. Potensi kerja sama fintech dan kripto ditingkatkan

Sejak resmi dibentuk pada 2017 melalui kerja sama antara Konsulat Jenderal RI di Hong Kong dan komunitas bisnis Indonesia-Hong Kong, INACHAMHK berperan sebagai penghubung untuk memfasilitasi perdagangan, investasi, dan kolaborasi lintas negara.
Data terbaru menunjukkan pada 2023, Indonesia menempati posisi ke-23 sebagai mitra dagang terbesar Hong Kong secara global dan ke-6 di antara negara ASEAN, dengan nilai perdagangan lebih dari 3,5 miliar dolar AS.
Sementara itu, Hong Kong mencatat pertumbuhan signifikan dalam adopsi kripto pada 2024, memimpin pasar Asia Timur dengan volume transaksi meningkat 86 persen. Pertemuan yang dilakukan menegaskan potensi sinergi kedua negara dalam bidang fintech, blockchain, dan inovasi aset digital.
"Indonesia dan Hong Kong memiliki kekuatan yang saling melengkapi, dengan populasi Indonesia yang besar dan melek teknologi serta infrastruktur keuangan global Hong Kong yang membuka peluang bagi kemitraan potensial di bidang fintech, blockchain, dan inovasi aset digital,” ujar Brian.
3. Kunjungan Hong Kong dorong pertukaran wawasan dan kolaborasi

SVP Strategy & Business PINTU Andy Putra menyambut baik kunjungan delegasi INACHAMHK. Pertemuan tersebut menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, dan membuka peluang kolaborasi di sektor fintech dan aset digital.
Menurut Andy, kegiatan tersebut juga menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk bertukar ide, pengalaman, dan wawasan mengenai industri kripto yang terus berkembang.
“Kami yakin kunjungan ini menjadi momentum yang baik untuk bertukar ide, pengalaman, dan wawasan tentang industri kripto bagi kedua negara,” ucap Andy.