Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukkan tren negatif terhadap dolar AS dalam perdagangan awal pekan, Senin (29/4/2024). Mata uang Garuda menutup perdagangan hari ini dengan melemah ke Rp16.255 per dolar AS.
Dalam laporan yang diterbitkan Bloomberg, nilai tukar rupiah telah terkoreksi sebesar 45 poin atau 0,28 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Jumat (26/4/2024).
Menurut data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami tren pelemahan pada Senin (29/4/2024).
Nilai tukar rupiah mencapai Rp16.249 per dolar AS, menandai pelemahan dari posisi sebelumnya pada Jumat (26/4/2024) yang berada di Rp16.222 per dolar AS. Rupiah melemah sebesar 27 poin terhadap mata uang negara Paman Sam.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS terus menguat pada April 2024 setelah banyak pelaku pasar mengabaikan harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed).
Hal itu terjadi setelah data inflasi yang dipantau oleh the Fed lebih tinggi dari perkiraan untuk periode Maret. Pada Jumat kemarin, pasar keuangan tertuju pada pertemuan the Fed minggu ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan mungkin memberikan pandangan yang hawkish mengingat tingginya inflasi AS baru-baru ini.
“Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia sebuah gagasan yang membuat sebagian besar mata uang regional berada pada kisaran yang ketat pada hari Senin,” ujarnya.
Dalam perdagangan hari ini, dijelaskan Ibrahim, nilai tukar rupiah melemah 45 poin dari Rp16.210 menjadi Rp16.255, meskipun sebelumnya sempat mencapai pelemahan 60 poin.
Untuk perdagangan Selasa (30/4/2024), rupiah diperkirakan akan fluktuatif namun kemungkinan akan ditutup melemah di kisaran Rp16.230 hingga Rp16.290 per dolar AS.