Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Infrastruktur Masih Jadi Prioritas di 2026? Ini Kata Menteri PU

IMG-20250819-WA0006.jpg
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Pembangunan infrastruktur lewat kementerian/lembaga lain
  • Peran Kementerian PU bersifat mendukung
  • Alokasi belanja pemerintah pusat di 2026
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan pembangunan infrastruktur masih menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto pada 2026. Dia menepis anggapan pembangunan infrastruktur tersebut tidak lagi menjadi perhatian utama pemerintahan saat ini.

"Enggak, nggak mungkin (nggak menjadi prioritas). Infrastruktur masih tetap prioritas," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

1. Pembangunan infrastruktur lewat kementerian/lembaga lain

IMG-20250730-WA0010.jpg
Ilustrasi Sekolah Rakyat. (Dok. Kementerian PU)

Dody menjelaskan, pembangunan infrastruktur pada 2026 tidak lagi sepenuhnya berpusat di Kementerian PU. Beberapa program akan dilaksanakan melalui kementerian/lembaga (K/L) lain.

Dia mencontohkan Kementerian PU terlibat dalam pembangunan sekolah rakyat di bawah Kementerian Sosial serta pembangunan fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN). Kemudian, Kementerian PU juga masih membangun jaringan irigasi untuk mendukung sektor pangan yang ada di bawah Kementerian Pertanian.

"Jadi ada, masih ada (pembangunan infrastruktur). Cuma tidak bulat di Kementerian PU itu. Kita supporting (K/L) yang lain," tuturnya.

2. Peran Kementerian PU bersifat mendukung

IMG-20250730-WA0009.jpg
Ilustrasi Sekolah Rakyat. (Dok. Kementerian PU)

Dody menekankan, peran Kementerian PU bersifat mendukung kementerian dan lembaga lain. Dia menilai infrastruktur memiliki cakupan yang luas sehingga tidak mungkin dipisahkan secara sebagian.

"Sifatnya hanya mendukung. Karena memang kan infrastruktur itu kan luas. Nggak bisa dipotong separuh," tambahnya.

3. Alokasi belanja pemerintah pusat di 2026

Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip dokumen resmi pemerintah, berikut alokasi belanja pemerintah:

  • Program Keluarga Harapan (PKH) Rp28,7 triliun

  • PIP/KIP Kuliah/beasiswa lainnya Rp88,6 triliun

  • Kartu Sembako (BPNT) Rp43,8 triliun

  • Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Rp69,0 triliun

  • Cek Kesehatan Gratis & TB, revitalisasi RS Rp7,3 triliun

  • Renovasi/Revitalisasi Sekolah Rp22,5 triliun

  • Makan Bergizi Gratis Rp335,0 triliun

  • Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda Rp27,9 triliun

  • Preservasi jalan dan jembatan Rp24,9 triliun

  • Perumahan Rp48,7 triliun

  • Bendungan dan Irigasi Rp12 triliun

  • Koperasi desa/kelurahan Merah Putih Rp83 triliun

  • Subsidi Non Energi, antara lain Subsidi KUR dan pupuk Rp108,8 triliun

  • TPG/TPD Non PNS Rp63,5 triliun

  • Subsidi Energi dan Kompensasi Rp381,3 triliun

  • Lumbung Pangan Rp22,4 triliun

  • Bulog dan cadangan pangan Rp28,5 triliun

  • Kampung nelayan dan pergaraman nasional Rp6,6 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us