Ini Cara Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

- Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi tetap 5% hingga 2025
- Kebijakan jangka pendek fokus pada konsumsi, kemudahan berusaha, dan pembiayaan sektor produktif
- Kebijakan jangka menengah berfokus pada hilirisasi industri, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi hijau
Jakarta, IDN Times - Pemerintah tetap optimis dapat menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5 persen sepanjang tahun 2025, meskipun dihadapkan pada peningkatan ketidakpastian global akibat konflik geopolitik, perlambatan ekonomi dunia, dan tingginya suku bunga di negara maju.
Optimisme ini ditopang oleh stabilitas makroekonomi, inflasi yang terkendali, serta berbagai strategi kebijakan yang kini mulai digulirkan.
“Dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah dinamika global, Pemerintah telah menyiapkan dan menjalankan berbagai kebijakan jangka pendek, serta kebijakan jangka menengah untuk menyiapkan fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkap Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (16/5/2025).
1. Kebijakan jangka pendek

Sejumlah kebijakan jangka pendek yang telah disiapkan Pemerintah, yakni:
- Penguatan Konsumsi Rumah Tangga dan Daya Beli Masyarakat
Perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mendukung ketahanan gizi sekaligus mendorong perputaran ekonomi di sektor pangan lokal. Penyaluran bantuan sosial tepat sasaran untuk melindungi daya beli masyarakat rentan
Stimulus konsumsi melalui diskon transportasi publik dan subsidi listrik untuk rumah tangga tertentu. Kemudian pemerintah akan mempercepat realisasi belanja negara untuk memperkuat daya dorong fiskal.
- Peningkatan Kemudahan Berusaha
Pelaksanaan Instruktur Presiden terkait deregulasi untuk menyederhanakan izin usaha dan Penyelesaian revisi Peraturan Presiden tentang Bidang Usaha Penanaman Modal (BUPM)
- Penguatan Pembiayaan Sektor Produktif
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target yang lebih besar. Implementasi kredit investasi padat karya diarahkan pada sektor-sektor strategis dan fasilitasi pembiayaan Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing
- Perluasan Akses Pasar Ekspor
Percepatan penyelesaian perjanjian perdagangan seperti IEU-CEPA, dan CP TPP. Penetrasi pasar ekspor non-tradisional dan penguatan kerja sama dengan negara-negara BRICS dan dukungan promosi dan fasilitasi ekspor untuk UMKM berpotensi ekspor
- Kebijakan Deregulasi
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Satuan Tugas Deregulasi akan segera terbentuk, namun tim sudah mulai bekerja mengidentifikasi masalah perizinan ekspor-impor yang dikeluhkan pengusaha.
Paket kebijakan yang akan segera diumumkan diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing industri dalam negeri
Kebijakan deregulasi ini sejalan dengan upaya transformasi kebijakan dalam rangka aksesi Indonesia ke OECD.
2. Kebijakan jangka menengah

Selain kebijakan jangka pendek, Pemerintah juga telah menyiapkan kebijakan jangka menengah, yakni:
- Percepatan Hilirisasi dan Industrialisasi
Pengembangan industri pengolahan mineral, seperti nikel, bauksit, dan tembaga, serta penguatan rantai nilai industri kelapa sawit dan komoditas strategis lainnya, dilakukan melalui pembangunan kawasan industri terintegrasi untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif.
- Transformasi Ekonomi Digital
Pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia dan meningkatkan kapasitas dan daya saing start-up teknologi nasional.
- Transisi Energi dan Ekonomi Hijau
Pembangunan energi terbarukan dengan target kapasitas yang ditingkatkan selain itu, pemerinrah juga mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya implementasi proyek energi bersih seperti PLTP Muara Laboh yang telah mendapatkan pendanaan sebesar 499 juta doladbbdari AZEC
3. Perlu kerja sama untuk kejar pertumbuhan ekonomi 5 persen

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen diperlukan kerja sama seluruh pihak, baik Pemerintah, swasta, maupun masyarakat
"Namun dengan kombinasi kebijakan jangka pendek yang adaptif dan kebijakan jangka menengah yang strategis, Pemerintah yakin pemulihan ekonomi akan terus berlangsung dan semakin kuat ke depan,”ucap Haryo.