Ini Sederet Infrastruktur Jalan Buat Dukung Swasembada Pangan
- Infrastruktur konektivitas dibangun untuk swasembada pangan di Kalimantan dan Papua.
- Rincian infrastruktur mencakup jalan dan jembatan di food estate serta sentra pangan dengan total 123 lokasi.
- Dukungan konektivitas bertujuan meningkatkan aksesibilitas ke sentra pangan di berbagai daerah.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengungkapkan sederet infrastruktur konektivitas yang dibangun buat mendukung swasembada pangan.
Infrastruktur tersebut mencakup jalan dan jembatan di kawasan food estate serta sentra pangan yang tersebar di Kalimantan hingga Papua. Infrastruktur itu dibuat buat mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Dalam mencapai swasembada pangan dan energi, infrastruktur jalan memegang peran kunci," kata dia dalam Seminar Nasional Hari Jalan di Kementerian PU, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
1. Rincian infrastruktur konektivitas untuk sektor pangan
Berikut adalah rincian infrastruktur konektivitas tersebut:
- Jalan dan jembatan untuk kawasan food estate di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Infrastruktur tersebut mencakup jalan dengan panjang total 41,87 kilometer (km).
- Jalan dan jembatan untuk kawasan food estate di Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Jalan yang dibangun memiliki panjang 34,74 km.
- Jalan kawasan singkong untuk food estate di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Jalan yang dibangun sepanjang 24 km.
- Jalan dan jembatan untuk food estate di Keerom, Papua Selatan. Infrastruktur tersebut mendukung pengembangan kawasan pangan di wilayah tersebut.
Dukungan konektivitas untuk sentra pangan di 123 lokasi melalui Instruksi Presiden (Inpres) tentang Jalan Daerah. Program tersebut bertujuan meningkatkan aksesibilitas ke sentra pangan di berbagai daerah.
2. Kementerian PU tekankan vitalnya dukungan konektivitas
Dody menyampaikan Prabowo menetapkan swasembada pangan, energi, dan air sebagai salah satu prioritas dalam delapan visi misi Asta Cita. Untuk itu, dibutuhkan dukungan infrastruktur jalan dan jembatan.
"Jalan dan jembatan bukan hanya penghubung antarwilayah, tapi juga penggerak roda perekonomian yang mendukung distribusi pangan dan energi ke seluruh pelosok negeri," paparnya.
Menurutnya, pembangunan jalan, flyover, underpass, jembatan, dan jalan tol terus dilakukan secara efektif dan efisien, termasuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan.
"Upaya ini semua tentu memerlukan dukungan infrastruktur jalan yang berkelanjutan dan yang diharapkan mampu menurunkan waktu tempuh dan biaya logistik. Serta yang juga tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan keselamatan para pengguna jalan," ungkapnya.
3. Perlu kolaborasi lintas sektor untuk ketahanan pangan dan energi
Dody menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi sebagai bagian dari Visi Indonesia Emas 2045.
Langkah tersebut berfokus pada tiga pilar utama. Pertama, melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk mencari solusi berkelanjutan atas tantangan ketahanan pangan dan energi.
Kedua, memperkuat kerja sama antar lembaga pemerintah untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Ketiga, mengupayakan ketahanan pangan dan energi yang mendukung pembangunan jangka panjang sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Saya sangat-sangat percaya bahwa dengan semangat gotong royong dan visi bersama menuju Indonesia Emas 2045 akan kita insya Allah mampu mengatasi tantangan ini, dan memujudkan ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan dalam waktu sesingkat-singkatnya," jelasnya.
