Kejar Swasembada Pangan, Pemerintah Kebut 2,3 Juta Hektare Sawah

- Pemerintah genjot program swasembada pangan dengan optimalisasi dan pencetakan sawah 2,3 juta hektare.
- Program termasuk perbaikan irigasi di Pulau Jawa dan pengembangan lahan baru di berbagai wilayah.
- Target optimalisasi lahan rawa, pencetakan sawah baru, dan normalisasi irigasi untuk mendukung tiga kali masa tanam.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah menggenjot berbagai program untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai target Presiden Prabowo Subianto. Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan target optimalisasi dan pencetakan sawah mencapai total 2,3 juta hektare.
Berbagai program itu termasuk perbaikan irigasi di Pulau Jawa serta pengembangan lahan baru di berbagai wilayah.
"Untuk mengakselerasi pencapaian swasembada seperti arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, kita harus mencapai swasembada secepat-cepatnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata dia di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis (5/12/2024).
1. Pemerintah sudah memetakan titik-titik lokasinya

Amran menjelaskan pemerintah menargetkan pengembangan lahan pertanian seluas 2,3 juta hektare untuk mendukung swasembada pangan. Target tersebut mencakup optimalisasi lahan (oplah) rawa seluas 851 ribu hektare.
Kemudian, dilakukan pencetakan sawah baru sebesar 500 ribu hektare, dan perbaikan irigasi tersier, sekunder, hingga primer seluas 1 juta hektare.
"Ini sudah kita petakan sampai level bawah," kata Amran.
2. Pemerintah genjot produksi melalui 2,3 juta hektare lahan

Amran menjelaskan program pengembangan lahan pertanian seluas 2,3 juta hektare terdiri dari tiga komponen utama. Pertama, optimalisasi lahan rawa seluas 851 ribu hektare yang sebelumnya hanya mampu mendukung satu kali masa tanam menjadi tiga kali dalam setahun.
"Ini yang kita kejar, karena ini bisa menghasilkan cepat," sebutnya.
Kedua, pemerintah mencanangkan pencetakan sawah baru seluas 500 ribu hektare untuk meningkatkan luas areal tanam nasional.
Ketiga, dilakukan normalisasi jaringan irigasi tersier, sekunder, dan primer seluas 1 juta hektare, yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. Normalisasi bertujuan mengembalikan kemampuan lahan eksisting untuk mendukung tiga kali masa tanam yang sempat terganggu akibat tersumbatnya saluran irigasi.
"Yang dulu tanam tiga kali, tapi karena salurannya tersumbat, kita perbaiki normalisasi sehingga bisa tanam kembali seperti sedia kala, yaitu tiga kali," paparnya.
3. Program pengembangan lahan dimulai tahun depan

Amran menyatakan program pengembangan lahan pertanian seluas 2,3 juta hektare ditargetkan dapat dijalankan mulai 2025, dengan persiapan yang telah dimulai sejak sekarang untuk mempercepat pelaksanaannya.
"(Program pengembangan lahan pertanian 2,3 juta hektare) 2025. Persiapan sekarang. Kita curi start," jelasnya.
Dia menambahkan, program tersebut dipastikan akan meningkatkan produksi padi nasional secara signifikan, meskipun belum menyebutkan angka pasti tambahan produksinya.