Jakarta, IDN Times – Pendiri Alibaba Group Jack Ma akhirnya muncul ke publik. Orang terkaya di Tiongkok itu dilaporkan bertemu dengan 100 guru pedesaan di negara itu melalui video meeting, Rabu (20/1/2020) ini. Dikutip dari Nasdaq, kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh media pemerintah setempat.
“Tianmu News, portal berita di bawah Zhejiang Online, situs berita yang didukung pemerintah, melaporkan pertemuan tersebut pada Rabu,” demikian ditulis Nasdaq.
Media Inggris Telegraph menyebutkan, kemunculan Jack Ma tersebut menjadi kehadiran pertama pengusaha itu di depan umum sejak Oktober 2020. Sebelumnya, pria kelahiran 10 September 1964 itu telah absen dari acara pencarian bakatnya, Africa’s Business Heroes, di mana dia seharusnya menjadi juri. Fotonya juga dihapus dari situs web acara itu.
Africa’s Business Heroes merupakan acara pencarian bakat yang memberikan peluang bagi wirausahawan Afrika, untuk bersaing memperebutkan dana sebesar 1,5 juta dolar Amerika.
Di media sosial, Jack Ma terakhir kali membuat postingan di Twitter pada 10 Oktober 2020. Sementara di halaman Weibo-nya, postingan terakhir dibuat pada 17 Oktober 2020.
Menurut Mothership, pada Agustus lalu Ma pernah men-tweet tentang “Africa’s Business Heroes”. Ia mengatakan bahwa dia tidak sabar untuk bertemu dengan finalis dari pertunjukan tersebut.
Setelah berita hilangnya Jack Ma menghebohkan dunia selama dua bulan terakhir, CNBC pada awal Januari melaporkan bahwa Jack Ma ternyata tidak hilang.
Menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada David Faber dari CNBC, Ma tidak hilang seperti yang banyak diberitakan belakangan. Ma memang sedang menghindari publik, demikian dilaporkan Selasa (5/1/2021).
Kabar hilangnya Ma sempat menghebohkan lantaran isu itu muncul setelah perselisihannya dengan pemerintah Tiongkok terjadi. Ma pernah menyampaikan pidato kontroversial di Shanghai pada 24 Oktober. Dalam pidato itu ia mengkritik sistem regulasi Tiongkok karena menghambat inovasi, dan menyamakan aturan perbankan global dengan “klub orang tua”.
“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya.
“Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini.”
Lebih dari seminggu kemudian, penawaran umum perdana (IPO) Ant, yang memiliki valuasi senilai 37 miliar dolar AS, ditangguhkan di Shanghai Stock Exchange (SSE). Padahal, IPO perusahaan afiliasi Alibaba itu telah menerima lampu hijau dari pengawas sekuritas Tiongkok dan digadang-gadang jadi salah satu IPO terbesar di dunia.