Jakarta, IDN Times - Harga sejumlah komoditas pangan terpantau mengalami kenaikan. Di antaranya daging ayam, daging sapi, telur ayam ras, bawang putih, bawang merah, cabai merah besar/TW, cabai merah keriting, dan cabai rawit merah.
"Ini terjadi karena masa panen yang terkendala musim penghujan di daerah penghasil dan naiknya permintaan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/5/2021).
Suharini menjelaskan, daging ayam dari harga rata-rata Rp37.600 per kilogram pada 26 April 2021, per 7 Mei 2021 naik menjadi Rp40.409. Kenaikan harga daging ayam dikarenakan naiknya permintaan dan naiknya harga jagung bahan baku pakan.
Daging sapi juga mengalami kenaikan, dari harga Rp136.650 per kilogram pada 26 April 2021 menjadi Rp140.000 hingga Rp160.000 per 7 Mei 2021. Kenaikan harga daging sapi dikarenakan naiknya permintaan dan naiknya harga dasar dari negara importir.
Sementara, untuk beras, minyak goreng, dan gula pasir harga tetap atau tidak naik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak Januari 2021 sampai 12 Mei 2021 atau H-1 Lebaran, melalui OPD terkait, Bulog dan BUMD Pangan terus melakukan Operasi Pasar di 5 wilayah DKI Jakarta dan gelar Pasar Murah menggunakan Mobile Food Truck ke kelurahan-kelurahan menjual pangan strategis dengan harga terjangkau.
Harga beras Rp8.800-Rp11.900 per kg; daging kerbau beku Rp80.000 per kg; daging sapi beku Rp100.000-Rp104.000,- per kg tergantung spesifikasi; daging ayam Rp31.500 per kg; telur ayam Rp21.500 per kg; minyak goreng Rp14.000 per kg; gula pasir Rp12.000, bawang putih Rp20.000 per kg; bawang merah Rp25.000 per kg; cabe merah keriting Rp. 30.000 per kg, dan cabe rawit merah Rp40.000 per kg.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan stok bahan pokok aman tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa hingga Idul Fitri.
"Mudah-mudahan dengan ini puasa kita bisa lebih tenang, lebih baik dan suplai saya jamin dan pastikan barang ada dan tersedia," ujarnya.
Meski menyebut harga cabai merah dan bawang putih bisa turun, Lutfi juga mewaspadai potensi gagal panen yang dapat mempengaruhi harga bahan pokok. Berdasarkan hasil pembicaraannya dengan para pedagang pasar, salah satu solusi yang bisa dijalankan pemerintah adalah dengan pola tanam yang dipisahkan.
"Jangan melulu pada saat panen bersamaan harga jatuh dan ketika barang tidak ada harga naik. Ini yang akan kita jaga," kata eks Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.
Ketika ditanya soal apakah impor diperlukan untuk menutup produksi dalam negeri, Lutfi mengatakan, dengan ketersediaan stok yang ada saat ini, bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri
"Kalau kita lihat semua barang sudah tersedia semua. Kalau kita lihat harga beras kemarin dari Padang untuk beras yang premium dan yang medium, semua harga stabil. Tidak ada penurunan harga. Semua bisa tercukupi dari dalam negeri," paparnya.