Kisah Bisnis Jerukria, Es Jeruk Bisa Naik Kelas Jadi Minuman Premium

- Jerukria lahir dari tugas kuliah dan berhasil berkembang menjadi bisnis minuman jeruk premium dengan konsep modern dan bahan berkualitas.
- Kunci keberhasilan Jerukria terletak pada konsistensi, inovasi rasa, serta fokus menjaga kualitas dan loyalitas pelanggan.
- Reyhan memanfaatkan ilmu bisnis dari BINUS untuk mengembangkan Jerukria secara berkelanjutan dan menjadikannya brand minuman lokal yang naik kelas.
Jakarta, IDN Times – Siapa sangka, sebuah tugas kuliah bisa bertransformasi menjadi bisnis nyata dan berkelanjutan? Hal itulah yang dibuktikan oleh Muhammad Reyhan, alumni BINUS Business School jurusan Business Creation, lewat brand minuman jeruk lokalnya, Jerukria. Ide bisnis ini bermula dari tugas membuat business plan saat pandemi Covid-19, ketika kebutuhan vitamin C melonjak tinggi dan minuman sehat jadi incaran.
Berawal dari konsep sederhana, Jerukria kini menjadi brand minuman premium berbasis jeruk lokal yang mengusung tagline #FreshFromOriginalFruit.
“Kami ingin beda dari kompetitor yang jual es jeruk bukan sekadar musiman saja atau digabung dengan konsep minuman lain,” jelas Reyhan. Dengan konsep modern dan bahan alami tanpa tambahan air, Jerukria hadir sebagai bukti bahwa minuman pinggir jalan pun bisa naik kelas.
1. Konsep Premium di Balik Kesegaran Jerukria

Kalau biasanya es jeruk dijual di pinggir jalan dengan kemasan sederhana, Jerukria datang dengan pendekatan berbeda. Reyhan menargetkan pasar menengah ke atas dengan konsep modern lifestyle beverage, memadukan rasa segar dan tampilan eksklusif. Produk-produk andalannya seperti Jeruk Yakult, Jeruk Kelapa Serut, hingga Jeruk Timun Serut, berhasil menarik perhatian pasar karena menawarkan sensasi unik—segar, sehat, dan premium.
Sejak dibuka pertama kali di depan Duta Buah Gading Serpong pada 2022, Jerukria terus berkembang. Kini, brand ini sudah memiliki dua cabang di Tangerang: Duta Buah BSD dan Pasar Modern Paramount.
2. Dari Kampus ke Dunia Bisnis Nyata

Sebagai alumni jurusan Business Creation di BINUS, Reyhan mengaku banyak terbantu dengan ilmu dan pengalaman praktis yang ia dapat selama kuliah. Ia belajar tentang leadership, strategi pengambilan keputusan, hingga manajemen usaha secara langsung lewat proyek lapangan. Para dosen dan mentor juga turut berperan aktif memberi masukan serta pendampingan selama proses bisnis berjalan.
Kini, Reyhan tengah melanjutkan studi S2 di BINUS Business School jurusan MM Innovation & Entrepreneurship. “Saya ingin bisa survive jangka panjang. Jadi, keputusan bisnis yang saya ambil nantinya bisa lebih mantap, bahkan dalam situasi tidak terkontrol sekalipun,” ungkapnya.
3. Visi ke Depan: Menjaga Kualitas dan Peluang Kolaborasi

Reyhan tak ingin terburu-buru memperluas Jerukria lewat program waralaba. Fokus utamanya adalah memastikan setiap outlet tetap sustain dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Ia juga berencana menjajaki kolaborasi dengan brand besar seperti Buavita, untuk memperkuat citra sehat dan segar khas Jerukria.
Sebagai penutup, Reyhan berpesan kepada para mahasiswa yang ingin berbisnis agar tidak sekadar menjalankan proyek tugas. “Kalau bisa, terjun langsung di awal-awal. Dari sana kita bisa tahu respon pasar, kekurangan produk, bahkan dapat peluang baru lewat pelanggan yang punya koneksi penting,” ujarnya.
Dari tugas kuliah sederhana, Jerukria kini tumbuh menjadi bisnis nyata yang membuktikan bahwa kombinasi passion, konsistensi, dan ilmu bisa membuat produk sederhana seperti es jeruk naik kelas.