Jokowi: 77 Persen Perekonomian Ditopang Dunia Usaha dan Swasta

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyebut dunia usaha dan swasta menjadi penopang utama roda perekonomian Indonesia, yang saat ini berada di angka 5,02 persen.
Jokowi mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dirancang pemerintah hanya mampu menopang perekonomian negara 16 persen. Jika ditambah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), jumlahnya hanya sekitar 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam negeri.
1. Sebanyak 77 persen perekonomian Indonesia digerakan dunia usaha dan swasta

Oleh sebab itu, kata Jokowi, agar dunia usaha dan swasta bisa semakin berkembang, pemerintah ingin mempermudah investasi melalui perampingan peraturan.
“Artinya, 77 persen yang menggerakkan adalah dunia usaha dan swasta. Kita harus mengerti ini semuanya, betapa peran penting dunia usaha dan swasta dalam membuka lapangan kerja. Pengaruhnya terhadap PDB ekonomi kita,” kata Jokowi saat membuka Rakornas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (20/2).
2. Indonesia diramalkan akan menjadi empat besar negara terkuat ekonominya di dunia pada 2045

Dengan pertumbuhan ekonomi itu, lanjut Jokowi, Indonesia saat ini berada di ranking ke-15 Growth Domestik Product (GDP), yang kemudian masuk menjadi negara G20 atau 20 negara yang memiliki perekonomian terbaik.
“Oleh sebab itu, banyak yang sudah menghitung bahwa Indonesia nanti akan menjadi empat besar terkuat ekonominya di 2045. Baik Bank Dunia, IMF, McKinsey, Bappenas, hitungannya sama,” ujar dia.
3. Pemerintah sedang mengupayakan mempermudah izin usaha agar investasi lebih mudah masuk Indonesia

Jika pemerintah bisa terus mendatangkan investasi dan mempermudah izin usaha, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara dengan perekonomian terbaik di dunia dalam beberapa tahun ke depan.
“Kalau kita bisa pertahankan ekonomi kita sekarang terus menerus atau menaikkan ekonomi di angka 6-7, tak perlu menunggu 2045 sudah bisa mencapainya,” tutur Jokowi.