Jokowi Khawatir Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal II Akan Minus

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali membicarakan tentang krisis ekonomi global akibat pandemik virus corona atau COVID-19. Jokowi mengatakan, saat ini dunia bukan hanya menghadapi krisis kesehatan saja, melainkan juga krisis ekonomi.
"Saya titip yang kita hadapi ini bukanlah hanya krisis kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi, krisis ekonomi. Karena kalau kita lihat sekarang ini yang namanya demand terganggu, suplai terganggu, produksi terganggu," ujar Jokowi di Semarang yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6).
1. Jokowi khawatir di kuartal II pertumbuhan ekonomi semakin merosot

Jokowi menjelaskan, Indonesia di kuartal I 2020 ekonominya masih tumbuh positif yakni 2,97 persen. Namun Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya, pertumbuhan ekonomi di kuartal II semakin merosot.
"Di kuartal kedua, kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita. Inilah yang harus hati-hati mengelola, memanajemeni krisis ini agar urusan kesehatan dan ekonomi ini bisa berjalan beriringan," jelas dia.
2. Ekonomi dunia pada 2020 diperkirakan terkontraksi hingga minus 7,6

Kemudian, Jokowi pun memaparkan tentang kondisi ekonomi global saat ini. Ia menyampaikan bahwa ekonomi dunia pada tahun 2020 diperkiraan terkontraksi hingga minus 6 sampai 7,6.
"Artinya apa, global dunia sudah masuk ke yang namanya resesi. Bahkan saya sampaikan, tahun ini Singapura diprediksi minus 6,8, Malaysia minus 8, Amerika minus 9,7, Inggris minus 15,4, Jerman minus 11,2, Prancis minus 17,2, Jepang minus 8,3," sebut Jokowi.
3. Jokowi sebut gas dan rem yang seimbang antara kesehatan dan ekonomi sangat penting

Oleh karena itu, di tengah pandemik virus corona ini, Jokowi meminta gas dan rem antara ekonomi dan kesehatan harus seimbang. Ia mengingatkan, jangan sampai mengendalikan ekonomi saja, namun kasus COVID-19 juga bertambah.
"Oleh sebab itu, kalau kita bisa mengatur, mengelola gas dan rem antara COVID antara kesehatan dan ekonomi inilah yang kita harapkan, dan ini menjadi tanggung jawab kita semuanya, bukan hanya gubernur, bupati, dan wali kota, tapi jajaran Forkopimda dan TNI-Polri, seluruh gugus tugas betul-betul menjaga agar itu bisa berjalan dengan baik," tutur Jokowi.