Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KAI Angkut Barang Ritel 118.077 Ton di Periode Januari-Juni

Pengiriman sepeda motor KAI Logistik. (dok. KAI Logistik)
Pengiriman sepeda motor KAI Logistik. (dok. KAI Logistik)
Intinya sih...
  • KAI angkut barang retail 118.077 ton periode Januari-Juni.
  • Meningkatnya peran kereta api dalam ekonomi harian dan kontribusi pada pengurangan emisi karbon.
  • KAI tutup 187 perlintasan sebidang, ajak masyarakat tingkatkan kewaspadaan saat melintasi perlintasan.

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat hingga 30 Juni 2025, volume angkutan retail yang mencakup Barang Hantaran Paket (BHP) dan parcel mencapai 118.077 ton, naik 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 101.617 ton.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa pada Juni 2025 saja, KAI melayani 19.714 ton angkutan retail meningkat sekitar 14 persen dibandingkan Juni 2024 yang tercatat 17.226 ton.

"Tren ini mencerminkan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan pengiriman barang antarwilayah yang cepat, andal, dan efisien," ujar Anne dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7/2025).

1. Semakin meluasnya peran kereta api untuk mendukung aktivitas ekonomi harian

IMG-20250627-WA0014.jpg
Sejumlah perempuan muda berjalan dengan santai di salah satu jalur peron Stasiun Tawang Semarang. (IDN Times/Dok Humas KAI Daop 4 Semarang)

Anne menjelaskan model bisnis angkutan retail KAI pada dasarnya berbasis business to business (B2B), bekerja sama dengan mitra logistik. Namun demikian, layanan ini juga terbuka untuk masyarakat umum melalui skema business to customer (B2C), dengan menggandeng mitra seperti perusahaan ekspedisi, penyedia e-commerce fulfillment, hingga layanan pengiriman antarkota.

Menurutnya pertumbuhan pada sektor ini sebagai sinyal positif terhadap semakin meluasnya peran kereta api dalam mendukung aktivitas ekonomi harian. Pelaku UMKM, toko daring, dan individu kini memiliki pilihan transportasi logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Selain mendukung pemerataan ekonomi, angkutan retail berbasis kereta api juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon. Moda transportasi rel dikenal lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan transportasi berbasis jalan raya, sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.

Sebagai bagian dari pengembangan layanan, KAI terus membangun integrasi logistik multimoda melalui kolaborasi dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile. Upaya ini diharapkan memperkuat ekosistem logistik nasional yang cepat, andal, dan responsif terhadap digitalisasi dan pertumbuhan belanja daring.

“Ke depan, kami berkomitmen meningkatkan kualitas layanan logistik retail dari sisi ketepatan waktu, transparansi pelacakan, dan keamanan pengiriman,” ujar Anne.

2. KAI ajak masyarakat tingkatkan kewaspadaan saat melintasi perlintasan sebidang kereta api

Potret penumpang melakukan check in di stasiun kereta api (Dok. PT KAI)
Potret penumpang melakukan check in di stasiun kereta api (Dok. PT KAI)

Di sisi lain, KAI juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintasi perlintasan sebidang kereta api. Oleh karena itu, ia mengingatkan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Disiplin saat melintasi perlintasan kereta api berarti menjaga nyawa dan kelancaran perjalanan banyak orang.

Ia mengimbau masyarakat agar selalu menengok kanan-kiri sebelum melintas serta mematuhi rambu dan palang pintu yang tersedia.

3. Periode Januari-Juni, KAI tutup 187 perlintasan sebidang

Sejumlah pengguna jalan berhenti saat kereta api melintas di perlintasan sebidang yang palang pintu ya belum dioperasionalkan. IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Sejumlah pengguna jalan berhenti saat kereta api melintas di perlintasan sebidang yang palang pintu ya belum dioperasionalkan. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sepanjang Januari hingga Juni 2025, KAI telah menutup 187 perlintasan sebidang sebagai bagian dari target penutupan 292 titik pada tahun ini. Langkah ini melanjutkan progres tahun-tahun sebelumnya, yaitu 123 penutupan pada 2023 dan 309 pada 2024. Penutupan dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2018 tentang penutupan perlintasan sebidang tanpa penjagaan, tanpa palang, atau dengan lebar kurang dari dua meter.

“Ini adalah bagian dari upaya menciptakan perjalanan kereta api yang lebih aman dan tertib. KAI juga terus mendorong konversi perlintasan sebidang menjadi tidak sebidang melalui pembangunan flyover atau underpass,” tegas Anne.

Upaya lain yang dilakukan KAI antara lain edukasi berkelanjutan melalui spanduk keselamatan, kampanye bersama komunitas pecinta kereta api, serta pendekatan kepada masyarakat di sekitar jalur rel. KAI juga bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk menindak pelanggaran di perlintasan yang berpotensi membahayakan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari transformasi KAI menuju layanan transportasi publik yang makin andal, aman, dan berdaya saing.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us