Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250703-WA0048.jpg
Seorang pria menenteng tasnya melewati gerbong kereta api di stasiun wilayah Daop 4 Semarang. (Dok. KAI Daop 4 Semarang)

Intinya sih...

  • KAI akan melanjutkan penggunaan biodiesel B40 dan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

  • Program itu merupakan bagian dari komitmen menjalankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai tujuan strategis Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP 2025-2029.

  • Program lain dalam ESG juga dilaksanakan, seperti digitalisasi, hingga memberikan layanan terbaik mempertimbangkan masukan dari para pelanggan KAI.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan melanjutkan penggunaan biodiesel B40 dan instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin mengatakan, program itu merupakan bagian dari komitmen menjalankan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai tujuan strategis Rencana Jangka Panjang Perusahaan atau RJPP 2025-2029.

"Komitmen ESG kami wujudkan dengan menempatkannya sebagai salah satu tujuan strategis dalam RJPP 2025–2029," dikutip Jumat, (26/9/2025).

1. Lakukan dekarbonisasi secara bertahap

Potret kereta api (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Bobby menyatakan, KAI juga menjalankan strategi dekarbonisasi secara bertahap. Pertama, melalui optimalisasi desain operasi dan elektrifikasi jalur, yang saat ini mencapai 8,9 persen.

Tak lupa juga dengan penanaman lebih dari 106 ribu pohon di sepanjang lintasan rel dan lingkungan sekitar dari 2021 hingga Agustus 2025. Dengan strategi ini, KAI berharap transportasi kereta api semakin ramah lingkungan sekaligus memberi dampak positif bagi kualitas hidup masyarakat.

"Kami juga mulai mengukur carbon footprint melalui tiket, serta menyediakan water station di stasiun. Semua inovasi ini dirancang agar setiap pelanggan merasakan pengalaman perjalanan yang lebih mudah, nyaman, dan sesuai dengan standar global," kata Bobby.

2. Skor ESG KAI terus meningkat

Layanan face recognition di stasiun kereta api (Dok. Humas PT KAI)

Bobby mengatakan, KAI juga memperkuat pengelolaan sampah dan limbah dengan sistem yang lebih terukur dan berkelanjutan. Skor ESG KAI tahun 2024 dari S&P Global berada di angka 41, dengan kategori data availability high.

Dalam penerapan ESG, aspek digitalisasi juga tak dilupakan. KAI menerapkan tiket elektronik (e-boarding pass) dan face recognition boarding gate mendukung efisiensi penggunaan kertas, selain itu juga mempercepat proses layanan sehingga pengalaman pelanggan semakin praktis.

"Kami melihat digitalisasi dan otomasi sebagai inovasi paling mendesak. Teknologi ini mendukung peningkatan keselamatan sekaligus mempercepat pelayanan," ucap Bobby.

3. Lakukan dialog secara rutin dengan pengguna

Aktivitas pelayanan dan perjalanan kereta api Divre IV Tanjungkarang selama periode libur panjang Kenaikan Isa Almasih 2025. (Dok. KAI Tanjungkarang).

Bobby juga menyampaikan, masukan (feedback) dari pelanggan selalu KAI jadikan dasar transformasi. Misalnya, keluhan soal antrean panjang di boarding gate menjadi pemicu lahirnya face recognition boarding gate. Lalu, masukan agar layanan lebih ramah keluarga melahirkan ruang laktasi dan tempat bermain anak di stasiun.

Kemudian saran tentang keamanan perempuan di transportasi umum mendorong hadirnya female seat map dan kereta khusus perempuan di KRL.

"Beberapa langkah sudah berjalan, seperti Access by KAI, face recognition boarding gate, Nilam Virtual Assistant, hingga female seat map," ujar Bobby.

Editorial Team