Kebijakan Trump Jadi Wake Up Call, Prabowo Setop Bergantung pada Pasar

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak ingin terus bergantung pada pasar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, kondisi global saat ini harus menjadi sebuah panggilan untuk sadar.
Prabowo menjelaskan dirinya bisa memahami sudut pandang pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump, yang merasa dunia memperlakukan AS sebagai pasar yang bagus tanpa memberikan akses setimpal bagi produk-produk Amerika.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam Dialog "A Meeting of Minds" dengan Steve Forbes dalam Forbes Global CEO Conference 2025, di Jakarta, Rabu (15/10/2025).
"Jadi akan selalu ada, kewajiban setiap pemimpin adalah melindungi rakyatnya. Tetapi jika terlibat perang tarif, kapan akan berhenti? Bagi kami, ini menjadi wake up call," katanya dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden.
Bagi Indonesia, lanjut Prabowo, situasi tersebut menjadi sebuah momentum kesadaran. Prabowo mengaku telah menginstruksikan jajarannya agar Indonesia harus menjadi lebih efisien dan berani.
"Saya katakan kepada tim saya, kita harus lebih efisien, lebih berani, tidak selalu mengandalkan pasar yang mudah, seperti Amerika Serikat," sebutnya.
Sebagai langkah konkret, Prabowo mencontohkan keberhasilan Indonesia menjalin Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Uni Eropa dan Kanada. Dia juga menyebut pemerintah terus mengupayakan perjanjian serupa dengan banyak pasar lain, termasuk Amerika Latin, serta melalui skema RCEP dan CPTPP.
Lebih jauh, Prabowo memaparkan strategi Indonesia untuk bergabung dengan berbagai organisasi ekonomi dunia, seperti OECD dan BRICS. Menurut dia, Indonesia harus hadir di semua pasar yang memungkinkan.
Meski demikian, Prabowo menggarisbawahi, yang terpenting dari semuanya adalah pasar domestik Indonesia sendiri. Dengan populasi yang hampir mencapai 300 juta jiwa, peningkatan kapasitas dan daya beli dalam negeri menjadi prioritas.
"Itulah mengapa saya ingin memberdayakan rakyat miskin Indonesia, karena itu akan menciptakan konsumsi domestik," kata Prabowo.