Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenaikan Tarif Trump Berpotensi Pangkas Ekspor Vietnam ke AS

Ilustrasi bendera AS-Vietnam (https://commons.m.wikimedia.org/U.S. Department of State)
Ilustrasi bendera AS-Vietnam (https://commons.m.wikimedia.org/U.S. Department of State)
Intinya sih...
  • Industri utama Vietnam terdampak signifikan oleh tarif baru AS.
  • Negosiasi dan ketegangan diplomatik antara AS-Vietnam mempengaruhi pasar keuangan.
  • Kebijakan tarif Trump berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi Vietnam dan memicu kelesuan di sektor manufaktur.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Vietnam menyatakan kekhawatirannya atas tarif baru Amerika Serikat (AS) yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump. Kenaikan tarif ini berpotensi memangkas ekspor Vietnam ke AS hingga sepertiga dari total nilai ekspor tahunan.

Dokumen internal Kementerian Perdagangan Vietnam, yang diterima oleh dewan penasihat Perdana Menteri Pham Minh Chinh, memperkirakan jika tarif mulai 20 persen hingga 40 persen diterapkan, pendapatan ekspor ke AS bisa turun hingga 37 miliar dolar AS (Rp602,7 triliun) per tahun.

1. Dampak tarif baru terhadap sektor industri utama Vietnam

Bloomberg melaporkan bahwa tarif AS akan menghantam industri elektronik, mesin, garmen, alas kaki, dan furnitur Vietnam secara signifikan.

Data dari tahun 2023 menunjukkan bahwa hampir sepertiga ekspor Vietnam ditujukan ke pasar AS, dengan sektor elektronik sebagai kontributor terbesar, mencapai 42,7 miliar dolar AS (Rp695,5 triliun) hanya pada kategori mesin dan elektronik. Hal ini menempatkan ribuan pekerja di sektor-sektor tersebut dalam posisi rentan.

Pada Rabu (23/7/2025), indeks saham utama Vietnam turun drastis sebesar 6,7 persen sebagai reaksi atas pemberlakuan tarif baru oleh AS. Mata uang dong Vietnam juga melemah ke posisi terendah sepanjang masa, mempertegas dampak ekonomi yang dirasakan langsung di pasar keuangan nasional.

2. Rentetan negosiasi dan ketegangan diplomatik AS-Vietnam

Presiden Trump dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, mengadakan percakapan telepon untuk membahas tarif yang berpotensi memberatkan, pada Rabu (2/7/2025).

"Vietnam akan membuka pasar untuk produk Amerika dan memangkas semua tarif pada impor dari AS," ujar Trump dalam pernyataan resminya, dilansir Vietnam Briefing News.

Sementara itu, pemerintah Vietnam meminta pengakuan status ekonomi pasar dan penghapusan hambatan ekspor produk berteknologi tinggi Amerika.

Sejak April 2025, ancaman tarif sebesar 46 persen sempat menghantui para pelaku industri Vietnam hingga akhirnya dinegosiasikan menjadi tarif 20 persen untuk produk Vietnam dan 40 persen untuk produk yang diduga transshipment. Kesepakatan ini tercapai setelah diskusi panjang selama 90 hari yang berakhir pada awal Juli 2025.

Pada Kamis (10/7/2025), pemerintah Vietnam dilaporkan juga setuju melakukan pembelian besar-besaran produk pertanian dan berteknologi tinggi asal AS sebagai langkah kompromi dalam negosiasi perdagangan tersebut.

3. Reaksi pasar dan analisis pengamat ekonomi

Kepala bidang hukum perusahaan internasional Luther di Vietnam, Leif Schneider, pada April 2025 menilai tarif 46 persen dari AS secara langsung menantang model pertumbuhan ekonomi Vietnam yang sangat bergantung pada ekspor. ING Group memperkirakan kebijakan tarif ini membuat 5,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam terancam.

"Kenaikan tarif bukan hanya meningkatkan harga produk Vietnam di AS, tetapi juga memperlemah daya saing dibanding negara lain seperti Meksiko, India, dan China," kata VPBank Securities dalam analisisnya.

Pengurangan ekspor ke Amerika dapat memicu kelesuan di sektor manufaktur Vietnam, yang selama ini sangat diandalkan untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Sementara itu, Adam Sitkoff dari Kamar Dagang Amerika di Hanoi memprediksi proses negosiasi masih akan terus berlangsung untuk mencari solusi terbaik demi meredam dampak kenaikan tarif secara luas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us