Bullish: Pengertian dan Perbedaannya

Apa itu bullish?

Saat sudah memasuki pasar modal, kamu akan tidak asing lagi dengan apa yang disebut bullish. Istilah bullish ini akan sering disebut jika kondisinya pasar modal mengalami kenaikan nilai.

Banyak hal yang memengaruhi kenaikan pasar saham, misalnya keadaan ekonomi, politik maupun sosial yang sedang terjadi pada sebuah negara. Lingkup pasar saham yang mengalami bullish tidak hanya pada satu negara saja, namun berpengaruh pada seluruh dunia.

1. Pengertian bullish

Bullish: Pengertian dan PerbedaannyaUnsplash/AdamNowakowski

Bullish ini berasal dari kata bull yang berarti banteng, yang memilki makna bahwa performa pasar kondisi baik. Jangan heran jika logo banteng ini terdapat di semua bursa efek setiap negara. Istilah bullish seringkali disebut pada dunia trading. Ini menunjukkan kondisi harga saham dunia sedang mengalami kenaikan cukup kuat dalam periode tertentu.

Penguatan yang terjadi itu, berlaku secara global baik dari aset finansial maupun dari segi sektor bisnis. Saat kondisi bullish, para trader mendapat sentimen yang positif terutama pada aset finansial karena pergerakannya merangkak naik.

Baca Juga: Menguak Mitos Trading Forex, Apakah Benar Sesusah Itu?

2. Faktor efek fundamental

Bullish: Pengertian dan PerbedaannyaPixabay

Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab dan membawa pengaruh besar pasar bullish tidak mempunyai harga saham yang tetap. Salah satu faktor adalah hal yang bersifat fundamental yakni terjadinya euforia pada pasar saham seluruh dunia. Hal itu memberikan dampak positif karena posisinya.

Bullish yang terjadi akibat faktor fundamental tersebut akan bertahan lama dan cenderung lebih konsisten. Sebaliknya, kondisi kenaikan bullish membawa dampak besar terhadap euforia saham dunia atau secara global.

Baca Juga: Trading dan Investasi Kripto Pakai Robot, Untung atau Buntung? 

3. Hal yang dilakukan pada saat trading forex bullish

Bullish: Pengertian dan PerbedaannyaUnsplash.com

Saat trading forex mengalami bullish yang kuat, para trader harus selalu memantau harga pasar saham. Kini, trader bisa menggunakan software khusus untuk melakukan trading. Sebab, kondisi pasar yang bullish bisa jadi berbalik mengalami penurunan baik itu sifatnya sementara atau dalam waktu yang lebih lama.

Saat itu terjadi, perlu menunggu dalam waktu tertentu hingga mengalami bullish kembali. barulah trader bisa melakukan pembelian saham. Namun yang harus menjadi perhatian khusus, kenaikan pasar akan berdampak pada potensi harga yang cukup sulit hingga menyentuh batas bawah channel.

Baca Juga: Mengenal Robot Trading yang kian Populer dalam Investasi

4. Perbedaan bullish dan bearish

Bullish: Pengertian dan PerbedaannyaPixabay.com

Setelah mengetahui apa itu bullish, yaitu kondisi kenaikan atau puncak harga pasar modal, ternyata ada juga kondisi kebalikannya yaitu bearish. Bearish merupakan kondisi pasar modal sedang berada di bawah atau sedang melemah akibat beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Dari kata bear inilah lambang bearish berupa hewan beruang yang mempunyai cakar, sehingga akan mencakar ke bawah. Artinya pasar saham mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bullish dan bearish adalah sebuah istilah yang kerap digunakan pada mereka yang bergelut di bursa efek atau trading.

5. Penyebab naik turunnya saham

Bullish: Pengertian dan PerbedaannyaPexels/AlphaTradeZone

Dalam dunia pasar modal, posisi harga tidak menentu dengan kondisi naik ataupun bahkan turun hingga menyentuh batas channel. Hal yang menyebabkan kenaikan ataupun penurunan harga pasar saham bisa karena faktor internal maupun eksternal. Berikut inilah beberapa penyebab naik turunnya harga saham:

Kepanikan
Perkembangan teknologi dan informasi membuat kemudahan bagi semua kalangan dalam menemukan banyak hal yang diinginkan. Seperti contohnya kejadian skandal besar yang pernah terjadi yakni Galaxy Note 7 pada tahun 2016 lalu meledak dan terbakar pada waktu itu.

Hal itu membuat keramaian yang cukup besar, sehingga banyak sekali media yang turut memberitakannya atas Galaxy Note 7 yang ditarik oleh pihak produksinya. Sehingga para investor panik dan sigap cepat untuk melepaskan semua sahamnya agar tidak mengalami kerugian, namun benar sahamnya Samsung downtrend sampai 6,3 persen.

Manipulasi Harga Saham
Sebenarnya naik turunnya harga saham bisa karena manipulasi pasar saja yang seringkali dilakukan oleh para investor pemilik modal besar. Caranya dengan menggunakan media massa lalu melakukan perubahan pada image sebuah perusahaan yang didasari adanya tujuan tertentu.

Hal itu dipastikan mempunyai dampak besar terhadap kenaikan ataupun penurunan harga pasar saham, meskipun situasi seperti itu tidak akan bisa bertahan lebih lama. Karena rekaman aspek fundamental pada laporan keuangan setiap perusahaan inilah  yang bisa dijadikan sebagai senjata untuk membuat kondisi harga saham kembali lagi.

Pergerakan Nilai Rupiah Pada Mata Uang Asing
Fluktuasi nilai tukar uang khususnya rupiah terhadap mata uang asing memang menjadi penyebab naik turunnya harga pasar saham. Terlebih bagi perusahaan operasionalnya dalam bidang eksport import.

Pandemik Global
Seperti yang kita ketahui saat ini sejak 2020, dunia dilanda pandemik COVID-19 yang berdampak pada semua aspek kehidupan manusia baik itu ekonomi, sosial dan politik. Buntutnya terasa hingga pada harganya bursa efek saham yang berselancar turun.

Demikianlah uraian terkait apa itu bullish yang menjadi istilah di pasar saham atau bursa efek. Semoga dapat membantu kamu yang sedang memulai aktivitas sebagai investor saham.

Kondisi bullish juga memiliki kebalikannya yakni bearish yang artinya penurunan harga saham. Cek link terkait untuk mendapat penjelasan tentang bearish ya!

Topik:

  • Kiki Amalia
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya