Penyedia Jasa Dekorasi Putar Otak Pertahankan Bisnis di Masa PPKM 

Pandemik COVID-19 diharapkan dapat tertangani dengan baik

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 sudah berlangsung lebih dari satu tahun lamanya. Berbagai kegiatan banyak yang terhenti, ekonomi banyak yang terpuruk, dan kasus positif terus meningkat. Belum lagi, regulasi kerap berubah-ubah.

Kondisi tersebut turut dirasakan oleh Elviana (23), salah seorang penyedia jasa dekorasi acara bernama anv.decoration. Dampak dari pandemik COVID-19 sangat terasa signifikan, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasa Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dia pun harus putar otak agar bisnisnya bisa terus berjalan.

"Perubahannya disaat PPKM ini rada susah cari customer, ya paling kita bikin paket akad yang mungkin orang yang sudah menyiapkan surat-surat nikah biar bisa terlaksana dengan akad sederhana di rumah," kata dia kepada IDN Times, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Gegara PPKM Darurat, Banyak Pengusaha Warteg Pulang Kampung

1. Usaha dekorasi dimulai sejak 2016

Penyedia Jasa Dekorasi Putar Otak Pertahankan Bisnis di Masa PPKM Penyedia jasa dekorasi acara, Elviana sedang mengerjakan hiasan bunga (Dok. Istimewa)

Elviana memulai bisnisnya sejak 2016. Saat itu, dia masih bekerja di restoran. Kemudian beberapa konsumen memintanya membuat dekorasi ruangan untuk acara mereka, mulai dari ulang tahun, lamaran hingga bridal shower.

"Awalnya aku usaha dekor ulang tahun sekitar tahun 2016 dan merangkap ke dekorasi lamaran, tasyakuran sampai sekarang, aku juga masih banyak belajar," kata dia.

Elviana memulai usaha ini sendiri. Seiring berkembangnya bisnis jasa dekorasinya, dia kemudian dibantu oleh satu orang pegawai dan suaminya. 

Dia menyediakan jasa dekorasi acara di wilayah BSD, Tangerang Selatan, Tanggerang hingga Gunung Sindur, Banten. Promosi usahanya pun dilakukan lewat sosial media Instagram yakni @anv.decor.

Baca Juga: Nasib Tunanetra selama PPKM, Pijat Tidak Ada, Jualan Kerupuk Rugi

2. Acara batal, DP customer hangus

Penyedia Jasa Dekorasi Putar Otak Pertahankan Bisnis di Masa PPKM Pelaminan pernikahan anak Wakil Wali Kota Samarinda, Barkati di Convention Hall Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Elviana mengungkapkan dalam sebulan, dia bisa mendapat konsumen rata-rata 3-4 orang. Namun, kebijakan PPKM level 4 membuat banyak konsumennya yang membatalkan acara.

"Waktu itu pernah ada orangnya udah booking untuk acara di resto gitu, eh tiba-tiba cancel gara-gara pas waktu itu masih PSBB," kata dia.

Walau customer sudah memberikan Down Payment (DP) atau uang muka, terpaksa hangus karena kebijakan pembatasan mobilitas dari pemerintah.

3. Berharap pemerintah izinkan kembali kegiatan di masyarakat

Penyedia Jasa Dekorasi Putar Otak Pertahankan Bisnis di Masa PPKM Ilustrasi dekorasi pernikahan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Elviana menambahkan, mengungkapkan bahwa sampai saat ini tidak ada kerugian berarti yang dirasakan. Sebab, beberapa kebutuhan dekorasi yang digunakan merupakan artifiicial

Meski begitu, ada beberapa kesempatan dirinya mengalami kerugian lantaran sudah membeli properti untuk dekorasi, namun acara dibatalkan.

Sejauh ini dia mengaku tak banyak mengambil untung karena akan memutarkannya kembali untuk modal. Elviana berharap agar pandemik COVID-19 bisa tertangani dengan baik, sehingga pemerintah bisa mengizinkan kembali acara-acara yang ada di masyarakat dengan prokes yang ketat.

"Harapan aku setelah PPKM ini semoga pemerintah bisa mengatasi COVID-19 dengan bijak, dan diperbolehkan acara seperti akad. Agar pendekor lain pun ada pemasukan," ujarnya.

Baca Juga: Ada 160.029 Pasangan Menikah di Masa PPKM Darurat Level 3-4

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya