Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Produksi nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam). (dok. Antam)

Jakarta, IDN Times- PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) mencatat laba tahun berjalan perusahaan mencapai Rp1,66 triliun hingga kuartal I 2023. Laba ini tumbuh sebesar 13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada kuartal I 2022, yaitu Rp1,47 triliun.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Elisabeth RT Siahaan, mengatakan kinerja operasi dan keuangan Antam yang solid tercermin dari capaian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada kuartal I 2023 sebesar Rp2,52 triliun.

"Ini meningkat dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp2,10 triliun atau tumbuh 19 persen," ucapnya dalam Konferensi Pers, Kamis (15/6/2023).

1. Laba kotor dan laba usaha tumbuh positif

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Pertumbuhan profitabilitas Antam pada kuartal I 2023 tercermin pada capaian laba kotor sebesar Rp2,85 triliun, tumbuh 16 persen dibandingkan capaian laba kotor pada kuartal I 2022 sebesar Rp2,45 triliun.

Sementara itu, capaian laba usaha perusahaan pada kuartal I 2023 sebesar Rp1,91 triliun, tumbuh 18 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp1,62 triliun.

"Pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan kuartal I 2023," tegasnya.

2. Alasan Antam berhasil cetak laba tinggi

RUPS Antam 2023 (IDN Times/Triyan)

Selain itu, Elisabeth mengungkap alasan Antam berhasil mencetak laba perusahaan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, karena harga komoditas yang menurun sedangkan harga energi masih tetap tinggi.

"Jadi untuk tahun 2023 kita cukup konservatif, bahwa target pendapatan kita mungkin tidak terlalu jauh apa yang kita capai di tahun ini. Dengan demikian juga target laba sama juga karena kita melihat harga komoditi turun, sedangkan harga energi juga tinggi kita memproyeksikan semula di RKAP kita sangat rendah," ucapnya. 

Dengan demikian, untuk 2023 Antam fokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit Antam. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.

3. Penjualan emas masih dominasi total penjualan bersih Antam

Ilustrasi Emas Mulia (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, pada kuartal I 2023 total penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp11,59 triliun, meningkat 19 persen dibandingkan periode kuartal I 2022 sebesar Rp9,75 triliun.

"Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp10 triliun atau 86 persen dari total penjualan bersih Antam pada kuartal I 2023," tegasnya.

Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih di kuartal I 2023 sebesar Rp7,01 triliun atau 60 persen.

Kemudian disusul bijih nikel sebesar Rp2,98 triliun atau sekitar 26 persen, feronikel sebesar Rp1,20 triliun mencapai 10 persen, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp326 miliar sebesar 3 persen.

Editorial Team