Masih Ada Kuota Impor Beras 500 Ribu Ton, Bulog Cari Pemasok di India

15 Des 2023, 14:15 WIB

Beras impor dari Vietnam dan Thailand penuhi kebutuan di Kalbar. (IDN Times/Teri).

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog mendapatkan penugasan impor 1,5 juta ton beras di akhir 2023. Saat ini, Bulog sudah mengantongi kontrak 1 juta ton beras dari importir di sejumlah negara.

Sisanya, masih ada kuota penugasan impor beras. Manager Humas Kelembagaan Bulog, Tomi Wijaya, mengatakan saat ini pihaknya sedang menjajaki sejumlah potensial importir di India dan juga negara lain.

“Pak Dirut lagi kunjungan kerja ke beberapa negara untuk mendpt kontrak tersebut,” kata Tomi dalam media briefing di kantor pusat Perum Bulog, Jakarta, Jumat (15/12/2023).

1. Sebanyak 500 ribu ton beras impor sudah tiba di Indonesia

Impor beras yang dilaksanakan oleh Perum Bulog. (dok. Bulog)

Adapun dari penugasan impor 1,5 juta ton di akhir tahun ini, sebanyak 500 ribu ton sudah tiba di Indonesia. Lalu, 500 ribu ton beras masih di perjalanan menuju Tanah Air.

“Sisa pagu 500 ribu ton diharapkan bisa kita dapatkan kontraknya sampai akhir 2023 ini,” tutur Tomi.

2. Harga beras masih tinggi

Beras hasil panen petani yang dijual di Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Dhana Kencana)

Berdasarkan pantauan Bulog, harga beras di pasaran masih berada di level yang tinggi. Misalnya, untuk harga beras premium masih di kisaran Rp13.700-an per kilogram (kg). Lalu, harga beras medium masih di level Rp12.000-an per kg.

Untuk terus menekan harga beras, Bulog melakukan dua intervensi dengan operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP), dan juga melalui penyaluran bantuan sosial (bansos) beras.

“Sekarang premium Rp13.700-an per kg. Ini masih tergolong tinggi walau sebelumnya pernah menyentuh Rp15 ribu sampai Rp18 ribu per kg,” tutur Tomi.

Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapans), harga beras premium hari ini Rp15 ribu per kg, dan beras medium Rp13.200 per kg.

3. Bulog diminta siapkan 3,8 juta ton beras sepanjang 2024

Distribusi beras SPHP. (Dok. Istimewa)

Pada 2024 sendiri, Bulog ditugaskan untuk menyiapkan 3,8 juta ton cadangan beras pemerintah (CBP). Tomi mengatakan, Bulog akan mengutamakan penyerapan dari panen raya beras pada akhir Maret sampai April 2024 mendatang.

“Karena Maret sudah masuk panen raya, Bulog mengutamakan menyerap produksi dalam negeri,” tutur Tomi.

Selain itu, diprediksi masih akan ada sisa stok beras dari penugasan impor 1,5 juta ton beras di akhir 2023.

“Panen raya kira-kira berlangsung akhir Maret atau April. Jadi masih ada masa kritis yang diantisipasi pemerintah. Ditambah lagi di Februari akan ada pemilu yang kita tidak tahu kondisi politik seperti apa. Jadi CPB harus benar-benar dijaga dalam rangka selain stabilitas harga beras, juga stabilitas politik di Indonesia,” ucap Tomi.

Namun, Tomi memastikan stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Per 14 Desember, stok beras yang dikuasai Bulog sebanyak 1,4 juta ton,” ujar Tomi.